Ringkasan Berita:
- Hubungan Sarwendah dan Ruben memanas
- Ruben ingin duduk bersama Sarwendah menyelesaikan masalah yang belakangan jadi sorotan
- Ruben tunggu inisiatif Sarwendah untuk bertemu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, menegaskan bahwa peluang pertemuan antara Ruben Onsu dan Sarwendah sangat terbuka.
Pertemuan itu untuk membahas persoalan yang kini menjadi perhatian publik, mulai dari anak hingga rumah Sarwendah disatroni debt collector atau penagih utang karena tunggakan cicilan mobil.
Namun, Minola menyebut hingga saat ini belum ada ajakan maupun niat resmi dari Sarwendah untuk bertemu Ruben Onsu.
Minola mengatakan dirinya tidak bisa menanggapi soal kemungkinan pertemuan tersebut karena sejauh ini belum pernah ada tawaran atau undangan dari Sarwendah.
“Disampaikan dulu niatnya itu, ya kan saya bagaimana menjawab orang belum ada tawaran itu. Berandai-andai kita kan namanya ngomong kosong,” ujar Minola di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
Ia bahkan mengibaratkan situasi ini seperti menanggapi hadiah yang belum ada wujudnya.
“Kan sama, Bang Nola gimana kalau dapat hadiah mobil Datsun dari orang gitu. Ya gimana kebayang gimana orang belum ada. Kalau sudah ada barangnya, aku bisa cerita,” lanjutnya.
Menurut Minola, Ruben pada prinsipnya tidak menutup pintu komunikasi, termasuk untuk bertemu langsung dengan Sarwendah bila diperlukan.
Namun, ia menegaskan bahwa langkah awal harus datang dari pihak yang mengajukan keinginan pertemuan tersebut.
"Kalau yang Ruben mau itu sebenarnya kan enggak ada persoalan apa yang menjadi tanggung jawab Ruben kan ditanggapi," bebernya.
Bermula Sarwendah di media sosial mengungkapkan kekagetannya karena rumahnya disatroni debt collector atau penagih utang atas tunggakan cicilan mobil Ruben Onsu.
Berkait hal itu, Ruben melalui kuasa hukumnya, menyinggung soal besaran nafkah hingga ratusan juta rupiah.
Itu disampaikan seolah untuk menegaskan bahwa Ruben Onsu adalah orang bertanggung jawab.
Menurut Minola, cicilan mobil Ruben juga belum jatuh tempo, hingga menyayangkan kehebohan Sarwendah rumahnya disatroni debt collector.
Ruben juga mengeluh karena merasa dipersulit bertemu dengan anaknya.
Pihak sarwendah juga menyampaikan klarifikasi bahwa mereka tidak punya niat menyudutkan siapapun berkait debt collector.
Niat Sarwendah hanya ingin debt collector tidak lagi datang ke rumah Sarwendah untuk melakukan penagihan. Yang dicemaskan Sarwendah adalah psikis anaknya.
( Fauzi Alamsyah)