Dokter menanggapi sebuah unggahan viral di media sosial X, seorang warganet mengaku memberi susu mentah atau unpasteurized untuk anaknya. Unggahan tersebut lantas mengundang pro dan kontra di kalangan netizen lain.

"Raw and unpasteurized milk.. Langsung dari peternak. Saya hanya memberi real foods untuk keluarga saya. No ultra processed foods. Oh ya, gimana, anak anda masih konsumsi susu bubuk formula? Yg katanya bikin pintar. Selamat, anda dikibuli oleh produsen sufor," kata netizen tersebut.

Spesialis gizi dr Raissa E DJuanda, SpGK menjelaskan pasteurisasi merupakan proses penting yang perlu dilalui susu segar sebelum dikonsumsi. Ini merupakan salah satu metode sterilisasi susu, sehingga kontaminasi patogen yang ada di dalamnya bisa dihilangkan.

"Proses pasteurisasi sendiri adalah proses pemanasan pada suhu tertentu, biasanya 72-75 derajat celcius selama 15 detik untuk membunuh bakteri berbahaya tanpa merusak nutrisi," ungkap dr Raissa, ketika dihubungi detikcom, Rabu (19/11/2025).

"Susu mentah perlu dipasteurisasi karena berasal dari sapi yang bisa tercemar bakteri, peralatan pemerahan, lingkungan peternakan, hingga kontaminasi saat distribusi," sambungnya.

Apabila susu segar terkontaminasi dikonsumsi, maka ini dapat menimbulkan masalah infeksi pencernaan. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan seperti diare, dehidrasi, muntah, demam, gagal ginjal, hingga infeksi berat.

Ia mengingatkan meski susu unpasteurized terkesan lebih 'natural', tapi ini tidak selalu aman. Susu yang sudah dipasteurisasi akan jauh lebih aman untuk dikonsumsi.

Terlebih, tidak ada zat gizi tertentu yang lebih baik jika susu dikonsumsi dalam kondisi mentah.

"Tidak ada nutrisi 'superior' yang hanya ada di raw milk. Risiko penyakitnya jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya," tandas dr Raissa.