Hasil Piala Davis 2025: Italia ke Semifinal, Kian Dekat untuk Raih Juara Tiga Kali Beruntun
Facundo Chrysnha Pradipha November 20, 2025 10:33 AM
Ringkasan Berita:
  • Italia akan melawan Belgia di semifinal Piala Davis. Azzurri sebelumnya mengalahkan Austria lewat kemenangan dua partai tunggal, Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli. 
  • Kemenangan ini membuat Italia terus menjaga peluang untuk meraih tiga kali juara secara beruntun, setelah gelar yang mereka dapatkan pada 2023 dan 2024.
  • Lolosnya Italia ke semifinal memperpanjang rekor kemenangan mereka menjadi 12 laga beruntun sejak fase grup 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Italia selangkah lebih dekat menuju sejarah baru di Piala Davis 2025 setelah melaju ke babak semifinal.

Bermain di hadapan publik sendiri di Bologna, Italia memastikan tiket semifinal usai menang 2-0 atas Austria pada babak perempat final, Rabu (19/11/2025) waktu setempat. 

Dua kemenangan straight set dari Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli cukup untuk membawa Italia melanjutkan misi mempertahankan gelar sekaligus mengejar rekor tiga kali juara beruntun.

Italia sebelumnya menjadi juara pada 2023 dan 2024, dan kini mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih juara tiga kali beruntun, prestasi yang belum pernah dicapai sejak 53 tahun lalu.

Italia meski tak diperkuat dua pemain terbaik mereka, Jannik Sinner dan Lorenzo Musetti, tetap bisa tampil dominan.

Pada partai pembuka, Berrettini tampil sebagai figur penting. Ia membuka jalan dengan kemenangan 6-3, 7-6 (7/4) atas Jurij Rodionov.

Meski sempat tertinggal 2-5 di set kedua dan pertandingan terhenti karena masalah lampu, petenis 29 tahun itu mampu membalikkan keadaan.

Dia menyelamatkan tiga set point, membalikkan keadaan, lalu mengunci kemenangan di tie-break. 

Usai laga, Berrettini menegaskan betapa berharganya bermain untuk tim nasional. Ia juga menyebut atmosfer tim sebagai energi yang memberi kekuatan ekstra baginya.

"Ketika bermain untuk negara, saya hanya berpikir memenangkan poin berikutnya. Rasanya sangat spesial—ini salah satu alasan saya bermain tenis," ujarnya, dikutip dari BBC Sports.

Cobolli kemudian memastikan tiket semifinal setelah mengalahkan Filip Misolic 6-1, 6-3 hanya dalam waktu sedikit lebih dari satu jam. 

Petenis 23 tahun itu tampil penuh percaya diri di hadapan 10 ribu pendukung tuan rumah. 

Permainan agresif dan penuh percaya diri membuatnya memimpin sejak awal, termasuk tiga break pada set pertama yang hanya berlangsung 30 menit.

"Kami semua ingin memenangkan gelar ini. Bermain untuk tim dan merasakan dukungan dari bench adalah sesuatu yang tak bisa dijelaskan," kata Cobolli.

Lolosnya Italia ke semifinal memperpanjang rekor kemenangan mereka menjadi 12 laga beruntun sejak fase grup 2023.

JAGA PELUANG JUARA - Italia memastikan diri lolos ke semifinal Piala Davis 2025 setelah menundukkan Austria 2-0 lewat kemenangan meyakinkan Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli pada partai tunggal di Bologna, Rabu (19/11) waktu setempat. (Daviscup.com)

Mereka kini bersiap menghadapi Belgia, yang mengalahkan Prancis pada laga pembuka babak final.

Di bracket lainnya, Spanyol akan menantang Ceko dan Argentina menghadapi Jerman untuk melengkapi daftar semifinalis.

Spanyol sendiri harus tampil tanpa petenis ranking satu dunia saat ini, Carlos Alcaraz, yang mundur karena cedera hamstring. 

Untuk saat ini, Italia berada di jalur yang sangat kuat: performa solid, kepercayaan diri tinggi, dan motivasi besar untuk mencatatkan tiga gelar Piala Davis berturut-turut—sesuatu yang bisa menjadi pencapaian bersejarah bagi Azzurri.

Final 8 besar Piala Davis 2025 digelar 18-23 November 2025 di Bologna, hanya berjarak beberapa hari setelah ATP Finals: 9-16 November 2025 di Turin, Italia. Perlu diketahui, Piala Davis merupakan turnamen beregu antarnegara paling bergengsi di dunia tenis putra, sering disebut sebagai "Piala Dunia-nya tenis."

Kompetisi ini dimulai sejak tahun 1900 dan digelar setiap tahun, dimulai dari babak kualifikasi yang berlangsung pada Januari, playoff grup, kualifikasi kedua dan babak final.

Menang di Piala Davis bukan hanya soal prestasi individu, tapi soal kebanggaan nasional, karena para petenis membela bendera negaranya, bukan klub atau sponsor pribadi.

(Tio)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.