Ringkasan Berita:
- Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, mendorong PTKIS untuk disiplin menjaga mutu akademik dan memperbarui data pendidikan agar akreditasi tetap aktif.
- Pesan tersebut disampaikan dalam Pelatihan AMI–SPMI yang diikuti 36 peserta dari 21 PTKIS dan menghadirkan narasumber dari LPM USK.
- Kopertais Wilayah V Aceh berharap pelatihan ini meningkatkan kompetensi pengelola mutu PTKIS, meski jumlah peserta masih jauh dari target.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh sekaligus Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg mendorong Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) untuk disiplin dalam menjaga mutu akademik dan memperbarui data pendidikan. Hal ini penting agar status akreditasi tetap aktif dan kualitas pendidikan terjaga.
Pernyataan itu disampaikan saat membuka Pelatihan Audit Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (AMI–SPMI) yang digelar Kopertais Wilayah V Aceh pada 20–21 November 2025 di UIN Ar-Raniry.
Prof Mujiburrahman menekankan, mutunya bukan sekadar persyaratan administratif. “Mahasiswa kini selektif dalam memilih kampus. Jika mutu akademik tidak dijaga, perguruan tinggi akan kehilangan kepercayaan publik,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Ia juga menegaskan, audit mutu internal harus menjadi proses pembelajaran berkelanjutan, bukan sekadar pengisian dokumen.
Pelatihan AMI–SPMI ini menghadirkan tiga narasumber dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Syiah Kuala, yakni Prof Dr Ir Suhendrayatna MEng, Dr Yanis Rinaldi SH MHum dan Irhamni SSi MSi. Kegiatan diikuti oleh 36 peserta dari 21 PTKIS.
Melalui pelatihan ini, Kopertais Wilayah V Aceh berharap kompetensi pengelola mutu di PTKIS semakin meningkat sehingga perguruan tinggi mampu mempertahankan akreditasi, meningkatkan layanan akademik, dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Sementara Sekretaris Kopertais Wilayah V Aceh, Dr Bustami Abubakar, MHum, melaporkan bahwa jumlah peserta masih jauh dari target. Dari 78 peserta yang diharapkan hadir, hanya 36 orang dari 21 PTKIS yang mendaftar melalui tautan resmi.
“Kami berharap ke depan pimpinan kampus lebih serius mengirim peserta yang relevan,” ujar Bustami.
Ia menambahkan, pelatihan AMI–SPMI merupakan bagian dari layanan Kopertais dalam memperkuat kapasitas PTKIS, mulai dari penyusunan dokumen mutu hingga persiapan akreditasi program studi dan institusi.
Setiap kegiatan, kata Bustami, harus memberikan manfaat nyata dan diikuti dengan monitoring serta evaluasi di kampus. Kopertais Wilayah V Aceh berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi LPM dan pengelola mutu PTKIS sehingga perguruan tinggi mampu bersaing dan mempertahankan kepercayaan publik.(*)