Apa itu Kiamat Internet yang Bikin Masyarakat Waswas? Ini Penjelasannya
Berita Hari Ini November 22, 2025 07:40 PM
Masalah kiamat internet kembali jadi perbincangan hangat di media sosial belakangan ini. Pembahasan tersebut kembali beredar setelah Cloudflare sempat error yang membuat sejumlah situs dan aplikasi down pada Selasa (18/11).
Narasi ini sebenarnya sudah cukup lama beredar di masyarakat dan memicu kekhawatiran. Pada tahun 2024, sempat beredar unggahan di X (Twitter) yang menunjukkan pernyataan NASA bahwa akan terjadi kiamat internet pada 2025. Faktanya, unggahan tersebut tidak benar alias hoax sebagaimana yang dikonfirmasi Komdigi.
Sebenarnya, apa itu kiamat internet dan mengapa isu ini kembali jadi sorotan masyarakat? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengutip India Times, istilah kiamat internet merujuk pada hipotesis di mana badai matahari atau peristiwa antariksa lainnya menyebabkan gangguan pada internet dalam skala luas. Kemungkinan terjadinya hal ini telah menjadi bahan diskusi para ahli dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2021, sebuah studi oleh Universitas California, Berkeley, menemukan bahwa badai matahari dengan kekuatan yang cukup besar dapat mengganggu kabel-kabel lalu lintas internet. Dampaknya bisa terjadi pemadaman internet secara global selama berbulan-bulan.
Studi ini menekankan bahwa bagian paling rentan dari infrastruktur internet adalah kabel bawah laut yang membawa data antar benua. Badai matahari dapat merambat di sepanjang kabel tembaga itu dan merusak perangkat elektronik yang mentenagainya.
Jika itu terjadi, orang-orang jadi tidak bisa mengakses media sosial, mobile banking, dan layanan lain yang bergantung pada internet. Bisnis pun kemungkinan besar tidak dapat beroperasi, membuat ekonomi global ikut terhenti.
Itulah mengapa banyak yang khawatir terhadap fenomena kiamat internet. Peristiwa lumpuhnya situs web dan aplikasi media sosial beberapa hari lalu membuat masyarakat kembali jadi waswas.
Namun, masalah yang terjadi kemarin bukanlah kiamat internet akibat badai matahari, melainkan gangguan yang disebabkan oleh Cloudflare. Itu adalah layanan proxy yang melindungi situs-situs dan aplikasi dari serangan siber seperti DDoS.
Manajemen Cloudflare mengkonfirmasi layanannya tengah bermasalah saat itu, sehingga memengaruhi banyak pengguna internet dunia.
“Masalah ini tidak disebabkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh serangan siber atau aktivitas jahat apa pun. Melainkan, masalah ini dipicu oleh perubahan izin salah satu sistem basis data kami yang menyebabkan basis data tersebut mengeluarkan beberapa entri ke dalam ‘file fitur’ yang digunakan oleh sistem Manajemen Bot kami,” tulis Cloudflare di laman resminya.
Gangguan terjadi sekitar pukul 13:40 WIB. Lalu beberapa pengguna melaporkan aplikasi dan situs web-nya sudah mulai pulih sekitar pukul 14:15 WIB.
Baca Juga: Banyak Web dan Aplikasi Down Siang Ini karena Cloudflare Bermasalah
Apa itu Badai Matahari?
Badai matahari merupakan dampak atmosfer yang dirasakan bumi akibat terbentuknya angin di dekat matahari. Mengutip Economic Times, badai ini disebabkan oleh jilatan matahari dan lontaran massa korona (bagian terluar atmosfer matahari) yang melepaskan aliran medan elektromagnetik ke bumi.
NASA menyebutkan bahwa badai matahari tidak membahayakan manusia secara langsung, karena medan magnet dan atmosfer bumi bisa menangkalnya. Namun, badai matahari yang dahsyat memang dapat menimbulkan efek tertentu.
Pada tahun 2011, badai matahari dahsyat dilaporkan mengganggu komunikasi radio di wilayah selatan Tiongkok. Jauh sebelum itu, pada tahun 1859, badai matahari juga memicu munculnya aurora di seluruh dunia. Fenomena langka ini dinamai Carrington Event.