Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental secara Seimbang bagi Remaja
Kabar Harian November 22, 2025 08:20 PM
Mengapa penting bagi remaja untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara seimbang?
Masa remaja adalah fase kehidupan yang penuh dinamika, di mana perubahan fisik, emosional, dan sosial terjadi dengan cepat.
Pada periode ini, remaja menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan akademik, interaksi sosial, hingga ekspektasi diri sendiri maupun orang lain.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Perbesar
Ilustrasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental, Foto:Unsplash/Kelly Sikkema
Mengapa penting bagi remaja untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara seimbang? Kedua aspek ini saling mendukung dan menjadi dasar bagi pertumbuhan yang optimal.
Dikutip dari laman ayosehat.kemkes.go.id, kesehatan fisik yang baik membuat tubuh tetap bugar, memperkuat daya tahan, dan mendukung aktivitas sehari-hari, sedangkan kesehatan mental yang terjaga membantu mengelola emosi, meningkatkan konsentrasi, serta membangun rasa percaya diri.
Tanpa keseimbangan keduanya, remaja berisiko mengalami penurunan kualitas hidup, gangguan prestasi, serta masalah sosial dan emosional.
Sayangnya, data menunjukkan masalah kesehatan mental pada remaja semakin meningkat.
Survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 mencatat 34,9% remaja mengalami masalah kesehatan mental, sementara WHO menyebut satu dari tujuh anak berusia 10-19 tahun mengalami kondisi serupa.
Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan mental tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tetapi juga sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Kesehatan mental yang baik membantu remaja membangun hubungan positif dengan orang lain, beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan, serta menikmati hidup dengan lebih bahagia.
Tanda-tanda gangguan kesehatan mental antara lain kesulitan mengendalikan emosi, menarik diri dari lingkungan sosial, menurunnya prestasi, perubahan pola makan dan tidur, serta keluhan fisik seperti sakit kepala atau nyeri otot.
Untuk menjaga keseimbangan, remaja dapat menerapkan mekanisme koping yang sehat, seperti mengenali penyebab stres, berolahraga, menekuni hobi, journaling, melakukan self-care, dan menjalani aktivitas menyenangkan.
Dukungan dari tenaga kesehatan profesional juga penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan sesuai kebutuhan, sekaligus menghindarkan risiko self-diagnosis yang keliru.
Memiliki teman bicara yang dapat dipercaya atau orang dewasa yang peduli turut membantu mengurangi tekanan mental dan mencegah depresi.
Selain itu, menghindari perundungan atau bullying, serta melaporkan pengalaman negatif, menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.
Kesadaran akan pentingnya keseimbangan fisik dan mental sejak dini memungkinkan remaja berkembang secara optimal, menghadapi tantangan dengan lebih tangguh, dan menikmati hidup dengan lebih sehat serta bahagia.
Dengan demikian, menjaga kedua aspek ini tidak hanya mendukung kesehatan saat ini, tetapi juga menjadi fondasi untuk kehidupan dewasa yang produktif dan bermakna. (DANI)
Baca juga: Cara Registrasi Ulang BPJS Kesehatan, Update Data dalam Hitungan Menit