Asal Usul Sinterklas, Sosok yang Kerap Muncul saat Perayaan Natal, Benarkah Berasal dari Kutub Utara?
Faza Anjainah Ghautsy November 22, 2025 11:34 PM

Grid.ID - Asal usul Sinterklas, sosok yang kerap muncul saat perayaan Natal. Apakah benar dia berasal dari Kutub Utara?

Sinterklas selalu menjadi salah satu tokoh yang paling ditunggu saat perayaan Natal. Kehadirannya identik dengan hadiah, keceriaan, dan suasana hangat yang memenuhi akhir tahun.

Meski sangat populer, banyak orang belum mengetahui dari mana asal-usul sosok Sinterklas sebenarnya. Perjalanan panjangnya dari cerita lama hingga menjadi ikon Natal modern membuatnya terus menarik untuk dibahas.

Santa Claus biasanya digambarkan mengenakan pakaian merah putih, berjanggut putih panjang, bertubuh besar, dan tinggal di Kutub Utara. Selain itu, Santa juga dipercaya mengendarai kereta salju yang ditarik rusa pada malam Natal.

Dia disebut-sebut turun ke rumah-rumah melalui cerobong asap untuk meninggalkan kado secara diam-diam. Melansir dari Kompas.com, asal-usul Santa Claus berakar pada cerita mengenai seorang biarawan bernama Saint Nicholas atau St. Nicholas.

Tokoh ini hidup sekitar tahun 280 Masehi di wilayah Myra, sebuah kota kecil Romawi yang kini termasuk Turki. Menurut berbagai kisah, St. Nicholas dikenal sangat dermawan dan religius sehingga dia menyerahkan seluruh warisannya dan berkeliling desa untuk membantu warga miskin serta orang sakit.

Salah satu kisah terkenal menyebutkan bahwa St. Nicholas pernah menolong tiga gadis miskin yang hampir dijual sebagai budak oleh ayah mereka, dengan memberikan mahar agar mereka bisa menikah. Dia juga dipercaya sebagai pelindung anak-anak dan sosok pemberi hadiah.

Ada pula cerita bahwa St. Nicholas pernah mengungkap kejahatan seorang penjaga penginapan yang membunuh tiga anak laki-laki dan menyembunyikan jasad mereka, kemudian membangkitkan ketiganya kembali. Walaupun St. Nicholas sering dikaitkan dengan Santa Claus, sebenarnya keduanya memiliki gambaran yang berbeda.

Di Eropa, St. Nicholas dikenal sebagai seorang uskup berjanggut yang mengenakan jubah resmi gereja. Dia meninggal pada 6 Desember sekitar tahun 343 Masehi, dan tanggal wafatnya dianggap sebagai hari keberuntungan untuk menikah atau berbelanja.

Menjelang akhir abad ke-18, cerita tentang St. Nicholas mulai masuk ke budaya populer Amerika Serikat. Pada 1773 dan 1774, surat kabar di New York melaporkan adanya komunitas Belanda yang memperingati hari wafatnya St. Nicholas.

Nama Santa Claus sendiri berasal dari bahasa Belanda “Sint Nikolaas” yang kemudian disingkat menjadi “Sinter Klaas.” Citra Santa Claus modern mulai terbentuk melalui puisi bergambar berjudul The Children's Friend yang terbit pada 1821, yang makin menghubungkan tokoh ini dengan perayaan Natal.

Pada 1823, puisi lain berjudul A Visit from St. Nicholas atau Twas the Night Before Christmas turut memperkuat gambaran Santa sebagai sosok ceria yang membawa hadiah. Rumor asal usul Sinterklas berasal dari Kutub Utara bermula dari karya seorang kartunis Jerman bernama Thomas Nast.

Melansir dari TribunJakarta.com, antara tahun 1863 hingga 1886, dia mengirimkan 33 ilustrasi bertema Natal untuk majalah Harper’s Weekly. Dalam edisi Desember 1866, majalah asal Amerika Serikat itu menampilkan salah satu gambar Nast yang menggambarkan suasana Natal dengan figur Sinterklas.

Dari situlah muncul gambaran Sinterklas yang ceria dengan pakaian merah dan janggut putih tebal seperti yang dikenal sekarang. Sebelum hadirnya ilustrasi Nast, gambaran tentang Santa sangat beragam dan belum memiliki bentuk yang baku.

Penampilan Santa Claus seperti ini semakin populer ketika digunakan dalam iklan minuman bersoda pada tahun 1931, yang digambar oleh ilustrator Haddon Sundblom. Adapun, Nast bukan hanya menciptakan suasana baru bagi Santa, tetapi juga menetapkan Kutub Utara sebagai “rumah” bersalju bagi tokoh tersebut.

Pada tahun 1840-an dan 1850-an, berbagai ekspedisi menuju Kutub Utara menarik perhatian masyarakat dunia. Wilayah tersebut kemudian menjadi lokasi yang kerap muncul dalam dongeng pengantar tidur karena citranya yang dingin dan bersalju.

Karya Nast mendukung anggapan bahwa Kutub Utara merupakan wilayah misterius yang belum dijelajahi. Belum ada yang mencapai tempat itu hingga 1909, sehingga Sinterklas dan rusa-rusanya dianggap bisa berdiam di sana tanpa diketahui siapa pun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.