Jakarta (ANTARA) - Indonesia menargetkan peningkatan ekspor kopi ke Swiss dibandingkan nilai ekspor tahun 2024 yang melampaui 25 juta dolar AS (sekitar Rp415 miliar), ucap Duta Besar RI Untuk Swiss merangkap Liechtenstein, Ngurah Swajaya.
Upaya tersebut dilakukan dengan menghadirkan perusahaan kopi Indonesia dalam agenda Swiss Coffee Festival (SCF) 2025 di Zurich, Swiss, pada 22-23 November 2025, menurut melalui keterangan tertulis KBRI Bern , Selasa.
“Mudah-mudahan ke depan kita juga bisa meningkatkan jumlah kedai kopi Indonesia di Swiss. Sejak 2024 ekspor kopi kita meningkat dan mencapai 25,44 juta dolar AS, meningkat 23 persen atau setara 4,78 juta dolar AS dari tahun sebelumnya,” kata Dubes Ngurah.
Ia menyampaikan bahwa agenda tersebut merupakan sarana strategis untuk memperkenalkan specialty coffee Indonesia dan memperkuat pamor kopi unggulan Indonesia di kalangan masyarakat Swiss, serta memperluas jejaring bisnis antara kedua negara.
“Keikutsertaan Indonesia untuk yang ketiga kalinya di festival kopi terbesar di Swiss ini juga dapat membuka peluang ekspor dan kerja sama bisnis yang lebih luas,” kata Ngurah, menambahkan.
Melalui dukungan dari KBRI Bern dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Komite Indonesia-Swiss, empat perusahaan kopi Indonesia, yaitu JYN Coffee, Edel Coffee, Jawa Uno, dan NOD, menghadirkan ragam kopi Indonesia serta memperkenalkan inovasi mesin dan kapsul kopi.
Dalam agenda tersebut, JYN Coffee menghadirkan specialty coffee Flores Bajawa andalan mereka sementara Edel Coffee menyajikan ratusan cangkir kopi Aceh Gayo, Bali Kintamani, dan Toraja kepada khalayak Swiss, serta Jawa Uno memperkenalkan biji kopi asal Mandailing, Wamena dan Temanggung.
Sementara itu, NOD, produser mesin kopi asal Indonesia, memamerkan mesin kapsul kopi buatan Indonesia pertama yang juga dapat menyeduh teh dan jamu serta telah menyabet penghargaan nasional.
“Para pengunjung menunjukkan antusiasme yang tidak terduga, dan ini menjadi momentum kami untuk benar-benar memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki beragam jenis kopi,” kata Kepala Divisi Riset dan Pengembangan NOD, Galih.
Turut dihadirkan dalam pameran kopi tersebut produk “Cofea”, kapsul kopi ramah lingkungan dan mudah terurai, buatan Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) asal Surakarta, Jawa Tengah.







