Fujifilm dan Unair Kerja Sama Perkuat Pendidikan Radiologi di Indonesia
Cak Sur November 28, 2025 09:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Fujifilm Indonesia dan Unair di Surabaya, Jatim, meneken MoA untuk peningkatan pendidikan radiologi.
  • Pelatihan CT dan MRI berlangsung 27 November–2 Desember dengan dua level materi.
  • Fujifilm berharap program ini berdampak nyata bagi layanan kesehatan nasional.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Fujifilm Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Jawa  Timur (Jatim), untuk memperkuat pendidikan radiologi melalui program pelatihan CT Scan dan MRI, Jumat (28/11/2025).

Fujifilm-Unair Teken MoA untuk Penguatan Pendidikan Radiologi

Fujifilm Indonesia berkolaborasi dengan Unair guna meningkatkan kualitas pendidikan radiologi di Indonesia. 

Kerja sama ini ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fujifilm Asia Pacific Healthcare Learning Academy (FAHLA) dan Unair.

Program ini, dirancang untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan di bidang Computed Tomography (CT) Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), dengan kombinasi materi teori dan praktik langsung.

Pelatihan Luring 27 November–2 Desember, Dua Level Materi

Pelatihan berlangsung secara luring di Kampus B UNAIR mulai 27 November–2 Desember 2025. Program terbagi dalam dua level, yakni:

  • Level 1: materi dasar CT Scan dan MRI
  • Level 2: praktik penggunaan peralatan, pemrosesan gambar, rekonstruksi, hingga optimasi protokol klinis

Peserta berasal dari berbagai latar belakang, seperti dokter spesialis radiologi, fisikawan medis, radiografer, engineer biomedis, dosen, mahasiswa hingga direksi rumah sakit.

Peningkatan SDM Kesehatan Jadi Fokus Utama

Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, Masato Yamamoto, menegaskan bahwa kemajuan layanan kesehatan tidak hanya bertumpu pada kecanggihan teknologi, tetapi juga kemampuan SDM dalam menguasai ilmu dan keterampilan yang tepat.

“Fujifilm Indonesia percaya bahwa peningkatan kualitas tenaga kesehatan tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada penguasaan ilmu dan keterampilan yang tepat. Kami bangga dapat mendukung kolaborasi antara FAHLA dan Universitas Airlangga untuk memperluas akses pendidikan radiologi berbasis kompetensi di Indonesia,” ujarnya.

Yamamoto menambahkan, pelatihan ini melibatkan pakar akademik dan praktisi, sebagai upaya menciptakan dampak nyata dalam pengembangan layanan kesehatan nasional.

“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan layanan kesehatan, dan mendorong hadirnya tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.