Ancaman Menkeu Purbaya ke Bea Cukai, Akan Berhentikan Belasan Ribu Pegawai Jika Tidak Berbenah
Ines Noviadzani November 29, 2025 01:34 AM

Grid.ID - Ancaman Menkeu Purbaya ke Bea Cukai, sebut akan berhentikan belasan ribu pegawai jika tidak kunjung berbenah. Ternyata ada beberapa alasan di baliknya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi memberikan ultimatum bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memperbaiki kinerjanya. Sebab jika tak kunjung berbenah, maka ada sekitar 16.000 pegawai yang terancam dirumahkan.

"Kalau Bea Cukai tidak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih nggak puas, Bea Cukai bisa dibekukan, diganti dengan SGS seperti zaman dulu lagi," ujar Purbaya, dikutip dari Kompas.com.

“Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16.000 orang pegawai Bea Cukai dirumahkan,” tambahnya.

Permasalahan Impor Ilegal

Baik pakaian bekas impor atau thrifting hingga beras impor ilegal menjadi permasalahan serius yang harus segera dibenahi. Sebab, masuknya barang-barang impor ilegal ini bisa sangat merugikan negara.

Sebelumnya permasalahan thrifting sedikit menemukan titik terang dengan rencana mengubah pengelolaan barang sitaan menjadi bahan yang bisa didaur ulang. Sehingga negara tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemusnahan barang sitaan yang tak sedikit.

Kini temuan impor ilegal kembali terjadi. Beras sebanyak ratusan ton yang diimpor secara ilegal telah masuk ke Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan masuknya 250 ton beras impor ilegal. Beras-beras itu diduga berasal dari Thailand, melalui Pelabuhan Sabang, Aceh.

"Kami terima laporan tadi sekitar jam 14.00 WIB, bahwasanya ada beras masuk di Sabang. Itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat," ujar Mentan Amran, dikutip dari Tribunnews.

"Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam, langsung disegel ini berasnya. Nah, enggak boleh keluar," tegasnya.

Penerapan Teknologi AI

Ancaman Menkeu Purbaya ke Bea Cukai yang menyebut akan berhentikan belasan ribu pegawai jika tidak kunjung berbenah itu pun jadi sorotan. Oleh karena itu, untuk mempercepat pembenahan, Purbaya mulai menerapkan teknologi berbasis AI di wilayah operasional Bea Cukai.

Teknologi AI digunakan untuk menyederhanakan proses kepabeanan dan mempercepat deteksi underinvoicing. Hal ini disebut menjadi langkah yang positif untuk melakukan pembenahan.

"Nanti underinvoicing akan cepat terdeteksi, sambil kami perbaiki yang lain," ujar Purbaya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.