BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menegaskan komitmen serius dalam meningkatkan kesiapsiagaan darurat bencana. 

Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pelatihan intensif Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (JITUPASNA) digelar selama tiga hari penuh di Ruang Rapat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Batulicin,  Kamis (20/11/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan menghadapi potensi bencana berskala besar (masif) di Tanah Bumbu.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, H. Sulhadi, yang disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memperkuat peran seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis dan pihak terkait lainnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan demi tersedianya sistem koordinasi yang terpadu guna mendukung penguatan kegiatan pencegahan, tanggap darurat, dan rehabilitasi, agar terlaksana secara berdaya guna, berhasil guna, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Faisal.

Inovasi dan Kompetensi Menjadi Target Utama

BPBD menargetkan terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten, mampu membuka inovasi, dan potensi baru dalam upaya penanggulangan bencana daerah.

“Harapannya, dapat terwujud sumber daya manusia yang mampu melaksanakan pengkajian kebutuhan pascabencana secara cepat, tepat, dan terpadu,” tambahnya.

Pelatihan ini diikuti oleh total 70 orang peserta yang mewakili berbagai pihak penting yang akan terlibat langsung dalam penanganan bencana. Peserta datang dari SKPD terkait, unsur TNI/Polri, Staf BPBD, PLN, PT. AM Bersujud, Kecamatan, Manggala Agni, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kusan, hingga Relawan Desa.

Para peserta mendapatkan materi dan panduan praktis JITUPASNA yang langsung dinarasumberi oleh tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, memastikan kesiapan Tanah Bumbu dalam fase kritis pascabencana.(AOL)