Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mengevakuasi pohon tumbang dan sempal yang menimpa lima kios di Pasar Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.

"Pasukan hijau Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur bersama pasukan oranye (Sudin Lingkungan Hidup) berhasil mengevakuasi tiga pohon tumbang dan sempal," kata Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Sejumlah pohon yang tumbang dan sempal tersebut berada di beberapa lokasi, salah satunya di dalam area Lokasi Binaan (Lokbin) Munjul, Kecamatan Cipayung, yang menimpa kios pedagang dan kabel listrik.

"Ketiga pohon yang tumbang dan sempal kemarin Selasa (2/12) sore sudah berhasil dievakuasi tadi malam. Kami lakukan penanganan segera agar tidak mengganggu aktivitas warga," ujar Made.

Dia merinci pohon yang tumbang di Lokbin Munjul itu berjenis Ampelas dengan diameter 40 sentimeter (cm).

Kemudian, pohon Angsana yang berdiameter 20 cm dan pohon Tanjung dengan diameter 15 cm yang sempal di Jalan Cipinang Baru Raya, Cipinang, Pulo Gadung.

"Kami mengerahkan 16 personel pasukan hijau untuk penanganan pohon tumbang dan sempal di tiga lokasi itu. Mereka dibantu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat," jelas Made.

Sementara itu, Lurah Munjul Tari Djutari mengatakan sebanyak delapan pasukan oranye dikerahkan untuk membantu evakuasi pohon tumbang di Lokbin Munjul tersebut.

"Tidak ada yang terluka dalam kejadian kemarin sore karena kios dalam keadaan sepi," tutur Tari.

Sebelumnya, lima kios pedagang ayam potong di Pasar Munjul, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, rusak setelah tertimpa pohon pada Senin (1/12).

Salah satu pedagang yang bernama Lingga menceritakan pohon tersebut tumbang saat hujan deras disertai angin kencang.

"Kios pedagang yang terdampak itu lima. Kejadiannya pas sore, untungnya sih tidak ada korban. Tapi kios rusak semua," kata Lingga saat ditemui di Pasar Munjul, Selasa (2/12).

Kerusakan terjadi pada bagian atap yang berbahan asbes serta kayu penyangga kios.

Lingga juga mengeluhkan kondisi kios pedagang ayam di pasar tersebut yang sudah memprihatinkan karena para pedagang menempati area penampungan.

Area penampungan yang kini dihuni itu merupakan bangunan semi permanen dengan peruntukan sementara karena revitalisasi gedung Pasar Munjul sudah mangkrak selama 10 tahun.