Jafri Sastra Tak Sabar Nantikan Suporter PSIS Semarang di Jatidiri: Pasti Luar Biasa
muslimah December 03, 2025 10:30 AM
Ringkasan Berita:
  • Nahkoda anyar PSIS Semarang, Jafri Sastra mengaku kagum denga kemewahan Stadion Jatidiri.
  • Meski pernah membesut PSIS pada tahun 2018-2019, namun saat itu ia belum bisa merasakan atmosfer Stadion Jatidiri yang ketika itu masih dalam proses renovasi.
  • Ia menyebut stadion kebanggaan warga Semarang itu sebagai salah satu yang termegah dan membuatnya tidak sabar merasakan atmosfer memimpin pertandingan dari bench.

 

TRIBUNJATENG.COM - Tim kebanggaan Kota Semarang, PSIS tengah berbenah untuk menjauhi zona degradasi Liga 2.

Untuk itu perombakan besar-besaran telah dilakukan. Harmoni antara manajemen dan suporter pun kembali terjalin.

Stadion Jatidiri diharapkan kembali menjadi saksi Bangkitnya Mahesa Jenar. Stadion megah yang telah direnovasi itu siap menjadi saksi.

Nahkoda anyar PSIS Semarang, Jafri Sastra mengaku kagum denga kemewahan Stadion Jatidiri.

Meski pernah membesut PSIS pada tahun 2018-2019, namun saat itu ia belum bisa merasakan atmosfer Stadion Jatidiri yang ketika itu masih dalam proses renovasi.

Ia menyebut stadion kebanggaan warga Semarang itu sebagai salah satu yang termegah dan membuatnya tidak sabar merasakan atmosfer memimpin pertandingan dari bench.

Jafri mengaku baru pertama kali benar-benar melihat Jatidiri dari dekat sejak menukangi PSIS. Momen itu membuatnya terkesan dan semakin termotivasi mengangkat performa tim.

Jafri Sastra saat masih menjadi pelatih PSIS Semarang
Jafri Sastra saat masih menjadi pelatih PSIS Semarang (Tribun Jateng/Franciskus Ariel)

"Saya melihat stadion itu luar biasa. Megah sekali. Saya terbayang bagaimana rasanya duduk di bench, berdiri di pinggir lapangan di stadion sebesar itu. Pasti luar biasa," ujarnya dengan antusias.

Ia bahkan bercerita sering berjalan pagi menuju stadion dari mess tim hanya untuk merasakan suasananya.

"Dari mes dekat kesitu, saya jalan-jalan pagi. Saya tengok stadionnya dan saya benar-benar terkesan. Saya sampai foto-foto waktu itu. Jatidiri itu stadion megah,"katanya.

Dia juga menyampaikan harapannya agar suporter kembali hadir memenuhi Stadion Jatidiri untuk memberikan dukungan langsung kepada Mahesa Jenar. Ia menegaskan bahwa PSIS bukan hanya milik klub, tetapi milik masyarakat Jawa Tengah dan Kota Semarang.

"Harapan saya, teman-teman suporter dan dulur-dulur semua yang mencintai PSIS bisa datang lagi ke stadion. Stadion Jatidiri itu megah, dan PSIS bukan milik Jafri Sastra. PSIS milik orang Jawa Tengah dan Semarang," ujarnya.

Jafri mengaku merasa sedih melihat kondisi tim yang tengah berjuang menjauhi zona degradasi. Meski baru bergabung, ia menekankan bahwa dirinya datang untuk bekerja maksimal tanpa mencari alasan.

"Saya tidak bicara soal waktu atau soal diberi pemain seperti apa. Saya datang ke sini untuk bekerja sekuat tenaga. Urusan hasil kita serahkan kepada Yang di Atas. Tapi masa masyarakat Jawa Tengah dan Semarang mau meninggalkan PSIS?" katanya.

Panser Biru siap gemuruhkan lagi Jatidiri 

Koreo Panser Biru di Stadion Jatidiri beberapa waktu lalu dengan tema The New Player With New Hope. Musim ini, PSIS Semarang kembali ke stadion Jatidiri yang sudah direnovasi
Koreo Panser Biru di Stadion Jatidiri beberapa waktu lalu dengan tema The New Player With New Hope. Musim ini, PSIS Semarang kembali ke stadion Jatidiri yang sudah direnovasi (Istimewa)

Kelompok pendukung PSIS, Panser Biru sendiri sudah menyatakan komitmennya untuk kembali menggemuruhkan Stadion Jatidiri.

Momen masuknya investor baru di kubu PSIS Semarang, yakni CEO Datu Nova Fatmawati yang mengakuisisi saham mayoritas PT. Mahesa Jenar yang dimiliki Yoyok Sukawi sebelumnya menjadi titik balik.

Harmonisasi antara manajemen baru dengan suporter begitu terlihat ditandai dengan beberapa pertemuan dalam kurun waktu terakhir.

Satu di antaranya yakni pertemuan CEO Datu Nova bersama sang suami Fariz Julinar Maurisal dengan Panser Biru dalam sarasehan beberapa waktu lalu.

Salah satu hasil dari pertemuan itu yakni Panser Biru resmi mencabut boikot pertandingan home PSIS yang telah berlangsung selama dua tahun.

Dengan hasil pertemuan tersebut, laga kandang terdekat PSIS Semarang pada tanggal 3 Januari 2026 mendatang dipastikan sudah bisa disaksikan dengan penonton. Euforia dan atmosfer Stadion Jatidiri tentu sangat dibutuhkan skuad PSIS untuk meraih kemenangan perdana di kandang sendiri musim ini, sekaligus kemenangan perdana di tahun 2026.

Ketua Umum DPP Panser Biru, Kepareng Wareng kepada Tribun Jateng menyampaikan bahwa sebenarnya laga kandang dengan kehadiran suporter harusnya sudah diberlakukan ketika menjamu Persipura Jayapura beberapa waktu lalu. Namun, dinamika akuisisi saham yang terjadi saat itu sehingga laga kandang masih berlangsung tanpa penonton.

"Dalam pertemuan kemarin, semua permintaan suporter kepada manajemen dipenuhi. Terus mereka menyambut baik dan kita sudah ada MOU ya kesepakatan dengan manajemen dengan suporter. Ya akhirnya (boikot) kita cabut," kata Kepareng, Minggu (30/11/2025).

"Laga lawan Persipal, kita sudah mendukung kembali di Stadion," terangnya.

Wareng mengatakan, awal melakukan boikot dikarenakan adanya ketidaksepahaman dengan manajemen lama terkait pengelolaan tiket.

"Biasanya pengelolaan tiket itu di kelola supporter, tapi Mas Yoyok saat itu enggak mau jika dikembalikan ke korwil. Lah teman-teman Korwil kalau tidak lewat DPP Panser Biru tidak mau. Akhirnya teman-teman Korwil sepakat memboikot," katanya.

Menurutnya, manajemen baru justru sepakat dengan pengelolaan tiket dikembalikan ke suporter.

"Kemarin (dalam sarasehan--red) ketemu Korwil dengan manajemen baru mintanya cuma dikembalikan lagi pengelolaan tiketnya ke DPP Panser Biru. Dan mereka menyetujui akhirnya boikotnya dicabut. Ada tanda tangan MOU-nya sudah ada," katanya.

Selain itu, kata Wareng, suporter juga menuntut perubahan lewat perombakan pelatih dan pemain demi menjaga kans PSIS tetap bertahan di kompetisi Championship tahun ini. 

"Targetnya kita nuntut bertahan untuk tahun ini, dan musim depan baru all out untuk promosi," katanya.

Sementara itu, dari kubu Snex lewat divisi humas, M Lutfi Alfarizi menyampaikan jika laga PSIS kembali bisa disaksikan oleh penonton menjadi kabar bahagia bagi semua pihak.

"Tentunya kita menyambut dengan senang dan bahagia. Jadi ada hiburan sepak bola lagi khususnya PSIS Semarang bisa bangkit lagi setelah ambil alih pemilik saham yang lama ke pemilik saham yang baru. Kita juga terus berkomunikasi intens dengan manager baru PSIS dan pemilik saham yang baru," ungkapnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.