Jakarta (ANTARA) - Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menilai penangkapan Dewi Astutik yang diduga sebagai aktor utama penyeludupan sabu 2 ton senilai Rp5 triliun, menjadi salah satu prestasi dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan publik dari bahaya narkoba.
Menurut pria yang akrab dipanggil Simon itu, keberhasilan itu bukan sekadar tindakan penegakan hukum, tetapi juga langkah strategis menyelamatkan masyarakat dari ancaman narkotika.
"Dengan tertangkapnya pelaku besar seperti ini, kita telah mengambil langkah konkret untuk melindungi jutaan warga dari jeratan narkoba. Langkah ini berarti menyelamatkan nyawa dan masa depan bangsa dari kehancuran," kata Simon dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Simon juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar lembaga dan lintas negara dalam kasus ini. Ia menekankan bahwa penindakan terhadap sindikat narkoba internasional seperti ini hanya mungkin tercapai melalui sinergisitas antara Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), badan intelijen serta kerja sama lintas negara melalui Interpol.
"Penangkapan ini menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba dapat dilakukan dengan kerja sama lintas sektor dan lintas negara yang kuat. Kemampuan dalam membangun sinergi, koordinasi, dan komitmen bersama dari banyak pihak, baik di dalam negeri maupun internasional sangat dibutuhkan," kata Simon.
Lebih lanjut, Simon mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk terus mendukung upaya pemberantasan narkoba.
Menurutnya, keberhasilan baru saja ini harus dijadikan momentum untuk memperkuat sistem penegakan hukum, intelijen serta strategi pencegahan dan rehabilitasi.
"Kita harus memastikan bahwa jaringan narkoba, domestik maupun internasional, tidak diberikan ruang. Upaya penyelamatan tidak sebatas penangkapan, tapi juga pada rehabilitasi dan pencegahan agar masyarakat terlindungi seutuhnya," ujarnya.
Di masa mendatang, Simon mengharapkan keberhasilan tersebut menjadi titik balik dalam perang terhadap narkoba di Indonesia.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa konsistensi dan penguatan sinergisitas lintas sektor adalah kunci untuk memastikan jaringan narkoba besar maupun kecil dapat terus dihadang, serta generasi muda bangsa terlindungi dari dampak buruk narkotika.







