Tak Ada Izin Baru Kebun Sawit, Mengapa Taman Tesso Nilo Tetap Rusak? Ini Kata Zulhas
Bobby Wiratama December 08, 2025 04:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas buka suara terkait narasi bahwa dirinya memberikan izin baru alih fungsi hutan menjadi kebun sawit di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.

Adapun dirinya disebut memberikan izin tersebut saat masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan (Menhut).

Mulanya, dia membantah telah memberikan izin pembukaan lahan baru. Namun, izin yang diterbitkannya terkait kepastian tata ruang di desa maupun kabupaten di Riau.

Zulhas menyebut pemberian izin itu lantaran terjadinya perubahan kondisi geografis seperti adanya desa baru, pemekaran, hingga pembangunan jalan baru.

Padahal, pemerintah masih mencatat kawasan tersebut sebagai area perhutanan. Namun, pada kenyataannya, telah beralih fungsi.

Akhirnya, 1,6 juta hektare hutan tersebut dijadikan status bukan kawasan hutan lantaran sudah adanya pemekaran di kawasan itu.

Dia mengatakan, penerbitan izin kepastian tata ruang itu juga sesuai dengan permintaan daerah.

"Rencana tata ruang agar ada kepastian hukum bagi masyarakat atas permintaan tokoh masyarakat, tokoh adat, bupati, gubernur, masyarakat luas."

"Dilihat tidak ada izin baru. Itulah yang 1,6 juta (hektare hutan) untuk kepastian ruang," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara BIG Conference 2025, dikutip dari YouTube Bisnis.com, Senin (8/12/2025).

Terkait izin pembukaan lahan di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, Zulhas juga menegaskan tidak ada Menhut pada periode pemerintahan manapun yang memberikannya.

Kemudian, Zulhas menjelaskan penyebab tetap terjadinya kerusakan di kawasan Tesso Nilo meski dia menyebut tidak ada izin baru.

Dia mengatakan kawasan taman nasional tersebut kini telah dihuni oleh masyarakat sejumlah 50 ribu orang.

Ketua Umum PAN itu juga menjelaskan alasannya tidak menindak saat masih menjadi Menhut karena hal tersebut merupakan ranah penegak hukum.

"Kok Tesso Nilo nya rusak? Lah waktu reformasi diserbu. Di situ ada 50 ribu masyarakat sekarang. Terus salahnya Zulkifli Hasan apa? Kata orang salah semuanya. Ya saya terima aja, nggak apa-apa," terangnya.

Zulhas Terseret Perusakan Tesso Nilo usai Viral Video Diwawancarai Harrison Ford 

Sebelumnya, Zulhas menjadi sorotan publik setelah wawancarannya dengan aktor Hollywood, Harrison Ford kembali viral. Adapun wawancara itu dilakukan pada tahun 2013 lalu.

Ketika itu, Harrison Ford terlibat dalam proyek film dokumenter berjudul "Years of Living Dangerously" yang membahas terkait kasus rusaknya alam.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Years of Living Dangerously, mulanya Harrison Ford memantau kondisi Taman Nasional Tesso Nilo dari helikopter.

Lalu, dalam helikopter itu, Harrison Ford bercakap dengan pendiri Grup Sinar Mas, Franky Widjaja.

Franky menyebut total luas lahan sawit yang dimilikinya di kawasan taman nasional tersebut seluas 50.000 hektare.

"Berapa hektare yang Anda punya di area ini?" tanya Harrison Ford.

"Di area ini sekitar 50.000 hektare," jawab Franky.

Adegan berganti ketika Harrison Ford bertemu dengan Zulhas yang saat itu masih menjabat sebagai Menhut di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan ini terjadi lantaran Harrison menilai terjadi permasalahan serius terkait kondisi hutan di Indonesia yang telah beralih menjadi lahan kelapa sawit.

Saat bertemu, Harrison Ford mengungkapkan bahwa mayoritas orang yang ditemuinya menyebut masifnya lahan kelapa sawit di Indonesia karena adanya hubungan kuat antara bisnis dan politik.

"Dalam 15 tahun terakhir, 80 persen hutan telah dieksploitasi secara komersil. Dan ketika kami bertanya kepada banyak orang Indonesia, mereka bilang ada hubungan yang sangat kuat antara bisnis dan politik di negara ini," kata Harrison Ford.

Zulhas lantas menjawab dengan menyebut bahwa Indonesia masih baru saja menjadi negara demokrasi setelah terjadinya Reformasi 1998.

Dia juga mengatakan keyakinannya terhadap penemuan titik seimbang dalam jangka waktu panjang.

Selanjutnya, Harrison Ford mempertanyakan persetujuan proyek pelestarian hutan di dataran tinggi. Ia menegaskan langkah terakhir yang perlu dilakukan yakni melakukan persetujuan.

Zulhas pun menjawab bahwa mayoritas izin pembukaan kelapa sawit sudah 50 persen disetujui atau dalam kisaran 100 ribu hektare.

Lalu, Harrison Ford membahas soal adanya lahan kelapa sawit di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.

Dia mengungkapkan bahwa kondisi di kawasan tersebut begitu memprihatinkan.

"Kami melihat ada jalan-jalan baru, jalan ilegal, hutan ditebang, pohon-pohon tumbang, terbakar di mana-mana. Ini sangat menyedihkan, sangat memilukan melihatnya," tutur Ford.

Ford juga mempertanyakan tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan. Lalu, Zulhas mengatakan sudah mencoba untuk mengatasinya.

"Saya coba memindahkan mereka (masyarakat)," kata Zulhas.

Dalam akhir percakapan, Harrison Ford menyebut bahwa kondisi di Taman Nasional Tesso Nilo begitu memprihatinkan bagi masyarakat bawah tetapi membahagiakan bagi para elite.

"Seluruh kemakmuran ini adalah di puncaknya. Tapi pada bagian dasarnya, pak, ada ketidakadilan, ilegal, dan korupsi," tutup Harrison Ford.

(Yohanes Liestyo Poerwoto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.