Viral Mobil Diduga Berisi Jenazah Korban Banjir di Aceh, Ini Risiko Kesehatan yang Harus Diwaspadai
Willem Jonata December 08, 2025 04:33 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) ungkap jika masih ada mayat di dalam mobil yang berjejer di jalan-jalan, Aceh Tamiang.  

Dari unggahan Instagram @sekilasaceh, mualem menyebutkan jika kendaraan yang berisi jenazah korban banjir belum berhasil dievakuasi.

Epidemiolog, dan peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global Dicky Budiman, menegaskan bahwa risiko utama bukan berupa wabah penyakit besar seperti yang sering dikhawatirkan publik.

Tetapi tetap ada ancaman kesehatan yang harus diwaspadai.

“Risiko utamanya tentu adalah kontaminasi air dan lingkungan. Jadi dari cairan pembusukan jenazah itu ya,” ujarnya pada Tribunnews, Senin (8/12/2025). 

Menurutnya, paparan langsung tanpa perlindungan dapat menimbulkan infeksi kulit berat hingga penyakit seperti hepatitis. 

Kondisi ini terutama berbahaya bagi petugas maupun warga yang tanpa sengaja bersentuhan dengan cairan tubuh korban.

“Yang bisa beberapa risiko kesehatan sebetulnya. Apakah itu apa namanya ketika ada infeksi kulit berat ataupun hepatitis misalnya ya,” jelasnya.

Dicky menekankan bahwa evakuasi jenazah harus dilakukan secara profesional, dengan standar kesehatan internasional dan tata cara forensik yang benar. 

Ia menyebut prinsip paling penting adalah menghormati martabat korban sekaligus melindungi petugas.

“Prinsip utama adalah kita hormati martabat korbannya ini ya, jenazah ini. Kita harus perlakukan dengan sangat hormat ya dengan ada tata caranya,” kata Dicky. 

Ia menjelaskan bahwa evakuasi harus dilakukan oleh tim terlatih dengan alat pelindung diri (APD) dasar seperti sarung tangan, masker, sepatu boots, serta tidak melakukan penyemprotan disinfektan berlebihan pada jenazah. 

Yang perlu disterilkan adalah tangan petugas, alat angkut, dan lokasi penyimpanan.

Proses identifikasi wajib dilakukan untuk kepentingan keluarga dan administrasi hukum. 

Penyimpanan sementara harus berada jauh dari pemukiman dan sumber air, menggunakan kantong jenazah serta pendinginan bila memungkinkan.

Dicky mengimbau masyarakat agar tidak membuka kendaraan atau lokasi yang dicurigai ada jenazah, tidak menyentuh langsung, dan tidak menyebarkan gambar atau video yang berpotensi melanggar martabat korban.

Selain isu kesehatan, ia juga menyoroti dampak psikologis besar yang kini dialami warga. 

Trauma kolektif, kehilangan keluarga, hingga tekanan mental berkepanjangan dinilai membutuhkan pendampingan psikososial secara massal.

Pemerintah diminta memperkuat komando bencana, menyediakan APD lengkap, menurunkan tim khusus evakuasi jenazah, membuka pusat identifikasi.

Kemudian melakukan pemulihan pasca-bencana seperti sanitasi, penyediaan air bersih, hingga pengendalian lalat dan nyamuk.

 

( Aisyah Nursyamsi)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.