TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Agam kembali merilis data terbaru korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi pada akhir November 2025 lalu.
Data tersebut diperbaharui pada Kamis (11/12/2025) pada pukul 20.00 WIB, dengan total 192 orang.
Kadis Kominfo Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti mengatakan sebanyak 192 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di daerahnya.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.
Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
"Data ini terhitung hingga Kamis pukul 20.00 WIB, sebanyak 192 orang meninggal," ungkapnya, Jumat (12/12/2025) siang.
Ia menjelaskan, dari 192 orang meninggal dunia, 27 di antaranya tidak bisa teridentifikasi.
"27 jenazah tidak bisa bisa teridentifikasi," sebut Roza saat memberikan keterangan.
Lalu, di Kabupaten Agam masih terdapat sebanyak 72 orang yang belum ditemukan hingga sekarang.
"Hingga Kamis siang, terdata sebanyak 72 orang lagi masih hilang," pungkas Roza.
Tak hanya korban meninggal dunia dan hilang, Pemkab Agam juga merilis data terbaru korban yang masih mengungsi pasca bencana hidrometeorologi.
"Hingga kini, 4.298 warga masih mengungsi akibat bencana alam," tuturnya.
"Sementara itu, warga yang masih dirawat berjumlah sembilan orang. Lalu yang masih terisolasi sebanyak 180 jiwa," tambahnya. (Tribunpadang.com/Muhammad Iqbal)