Habisi Ibu Kandung, Anak SD Berprestasi Diduga Tak Terima Kakak Dimarahi, Sehari-hari Pendiam
Ignatia Andra December 13, 2025 12:14 AM

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang remaja berusia 12 tahun yang duduk di kelas 6 SD dan hendak ke bangku SMP diduga membunuh ibu kandungnya, FS (42).

Kejadian ini berlangsung di sebuah rumah di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal.

Pelaku berinisial SAS masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan.

Hal ini menyangkal informasi yang beredar sebelumnya bahwa pelaku berstatus pelajar SMP.

Menurut keterangan warga setempat, keluarga korban telah lama tinggal di Jalan Dwikora selama kurang lebih 20 tahun.

Pelaku SAS adalah anak kedua dari dua bersaudara, dengan kakaknya yang kini duduk di bangku SMA.

"Jadi anaknya itu masih SD kelas 6, memang badannya gede (besar),” ucap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (11/12/2025).

Anak SD pendiam dan berprestasi

Warga mengaku terkejut, sebab SAS dikenal sebagai anak yang baik, pendiam, ramah, dan juga berprestasi di sekolahnya.

"Kami tidak menyangka anaknya bisa melakukan itu. Ia adalah anak yang paling ramah, baik saat bertemu dengan orang. Tak hanya itu, ia juga berprestasi dalam mengikuti lomba di sekolahnya," ujar warga tersebut.

Warga juga mengungkapkan bahwa keluarga korban termasuk tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Korban hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga dan sangat jarang keluar rumah.

"Mereka itu orangnya tertutup, jadi satu keluarga itu jarang keluar rumah. Hanya saja, ketika berpapasan barulah mereka menegur kami. Korban memang tidak pernah bergaul dengan tetangga dan tidak pernah keluar," lanjutnya.

Jarangnya interaksi ini membuat warga tidak mengetahui masalah internal di dalam rumah tangga tersebut, hingga akhirnya warga dikejutkan dengan adanya pembunuhan di dalam rumah.

"Kita tidak tahu permasalahan keluarganya. Yang kami tahu itu saat kejadian lah ada pembunuhan," ucapnya.

Namun, warga menduga kuat bahwa motif pembunuhan berawal dari masalah rumah tangga.

"Mungkin karena emaknya itu cerewet, jadi mungkin sakit hati. Padahal, sudah mau tamat sekolah pelaku ini. Dalam agama, keluarga mereka kuat," katanya.

Kronologi

Polrestabes Medan mendalami kasus pembunuhan seorang ibu oleh anak kandungnya sendiri di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal.

Peristiwa tragis terjadi pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Terduga pelaku yang diamankan saat ini berinisial A (12), perempuan berstatus pelajar SD menuju SMP

A diduga menikam ibunya, FS (42), hingga tewas di tempat tidur.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengonfirmasi bahwa pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif.

"Pelaku sudah dibawa ke Polrestabes Medan, hingga kini masih proses pendalaman dan pemeriksaan dengan pendampingan," ucapnya. 

Bayu menjelaskan bahwa proses pemeriksaan terhadap A dilakukan dengan hati-hati mengingat usianya yang masih di bawah umur dan kondisi psikologisnya. 

"Masih kita periksa, karena masih kecil dan trauma, dan harus ada pendamping nih," kata AKBP Bayu saat dikonfirmasi awak media.

Sementara itu, motif di balik perbuatan keji tersebut masih menjadi fokus penyelidikan. 

Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk jumlah dan luka tusukan pada korban. 

"Untuk tusukan terhadap korban kita masih mendalami. Masih di dalami," lanjutnya.

Sebuah tragedi memilukan terjadi di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, ketika seorang bocah perempuan berusia 12 tahun nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Rabu (10/12/2025) pagi. (istimewa)
Sebuah tragedi memilukan terjadi di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, ketika seorang bocah perempuan berusia 12 tahun nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Rabu (10/12/2025) pagi. (istimewa)

Pengakuan Kepala Lingkungan

Menurut Kepala Lingkungan V, Kelurahan Tanjung Rejo, Tono, kejadian bermula dari cekcok keluarga yang berujung tragis.

"Saya menerima laporan dari warga sekitar yang mendengar keributan di dalam rumah,"ujarnya.

Dari keterangan keluarga, A diduga kesal karena ibunya memarahi kakaknya.

Saat kejadian, suami korban tidur di lantai dua, sementara korban dan kedua anaknya berada di kamar lantai satu.

Warga sekitar yang mendengar keributan segera melapor dan datang ke lokasi.

Petugas kepolisian dan tim Inafis Polrestabes Medan pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Sementara itu, A yang masih di bawah umur diperiksa dengan pendampingan sang ayah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.