SURYA.CO.ID, TUBAN - Puluhan ahli waris keluarga besar almarhum Gunowidjojo, mantan saudagar tembakau di Tuban, menggruduk Polres Tuban, Jumat (12/12/2025).
Kedatangan mereka untuk memprotes dihentikannya penyelidikan dugaan pungutan liar (pungli) dalam penerbitan surat riwayat tanah yang menyeret nama Kepala Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang.
Mereka datang berbondong-bondong sambil membawa poster bertuliskan “Kami Tidak Percaya Penyidik Polres Tuban, Tolong Mabes Polri Turun Tangan.”
Namun tidak lama berada di area polres, poster tersebut dirampas oleh petugas dengan alasan mengganggu kegiatan operasional di lingkungan kepolisian.
Kuasa hukum ahli waris, Brigjen TNI (Purn) Agus Hari Suyanto mengungkapkan, kedatangannya untuk mempertanyakan penanganan sejumlah laporan yang dinilai mandek.
“Hari ini saya datang untuk bertemu Kasat Reskrim terkait laporan polisi yang dihentikan penyelidikannya, termasuk dugaan pemerasan oleh Kades,” kata Agus.
Agus menambahkan, ada 49 orang ahli waris yang hadir di Polres Tuban dan seluruhnya merupakan ahli waris sah dari Gunowidjojo. “Totalnya ada 49 ahli waris, dan semuanya memberikan kuasa kepada kami,” imbuhnya.
Saat disinggung lembaran poster yang diambil polisi, Agus menjelaskan bahwa poster tersebut merupakan bentuk kekecewaan para ahli waris karena laporan mereka tidak kunjung berlanjut.
“Laporan ini sudah lebih dari satu tahun, tetapi prosesnya terkesan mandek. Mereka ingin bertemu Kasat Reskrim dan membawa tulisan itu sebagai wujud kekecewaan serta upaya mencari keadilan yang sebenarnya,” bebernya.
Sementara Kasi Humas Polres Tuban, IPTU Siswanto mengatakan pihaknya masih harus berkoordinasi dengan penyidik terkait tuntutan para ahli waris. “Kami akan komunikasi dulu dengan rekan-rekan reskrim. Hasilnya nanti akan kami sampaikan,” kata Siswanto.
Terkait poster yang diambil petugas, Siswanto mengaku belum bisa memberikan penjelasan lantaran tidak berada di lokasi saat kejadian. “Tadi saya tidak di lokasi, jadi belum tahu,” pungkasnya. ****
