TRIBUNJATENG.COM,SLAWI - Empat orang ditemukan meninggal dunia dalam mobil di ruas tol Pejagan-Pemalang KM 284, masuk wilayah Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa tersebut diketahui setelah video berdurasi 37 detik diunggah di media sosial Instagram yang kemudian dengan cepat menyebar.
Dalam video terlihat petugas kepolisian dari Polres Tegal dan Polsek Tarub berada di lokasi sedang mengevakuasi empat jenazah. Perekam video menerangkan bahwa empat jenazah ditemukan di dalam mobil di ruas tol Pejagan-Pemalang KM 284. Bahkan perekam video juga menjelaskan kondisi jenazah sudah kaku saat dievakuasi.
Melalui keterangannya, Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasatyo menjelaskan, peristiwa bermula pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, minibus Toyota Kijang Kapsul warna silver nomor polisi B-1973-KVA berhenti di KM 250, masuk wilayah Kabupaten Brebes.
Karena berhenti cukup lama, petugas tol mendatangi minibus untuk melihat kondisinya. Setiba di lokasi, petugas mendapati pengemudi dalam kondisi lemah.
Petugas medis tol kemudian didatangkan dan melakukan pemeriksaan kondisi korban. Setelah dilakukan pengecekan ternyata istri dari pengemudi dalam kondisi pingsan.
Petugas menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit terdekat, namun pengemudi menolak dan menandatangani surat pernyataan sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
"Mobil kemudian melanjutkan perjalanan ke arah timur dan sekitar pukul 06.00 WIB kendaraan tersebut kembali ditemukan terparkir di KM 284 masuk wilayah Kabupaten Tegal," ungkap AKBP Bayu Prasatyo.
Lebih lanjut, ia memaparkan, petugas tol mencoba melakukan pengecekan dengan mengetuk pintu dan jendela namun tidak mendapatkan respons.
Kemudian upaya selanjutnya, sambung AKBP Bayu Prasatyo, dilakukan pada pukul 08.04 WIB, petugas berusaha menggoyang-goyangkan kendaraan namun tetap tidak ada reaksi dari dalam mobil.
Petugas tol kemudian melaporkan kejadian tersebut melalui layanan 110 kepada Unit PJR dan Polres Tegal.
Tidak lama, Tim gabungan dari Pamapta II Polres Tegal, Unit PJR, Piket Pawas, Piket Reskrim, Unit Inafis, Paga, Polsek Tarub, serta petugas medis segera menuju lokasi untuk melakukan penanganan.
"Karena tidak ada respons dari dalam mobil, pihak tol melaporkan ke Polres Tegal. Tim gabungan kemudian datang untuk menangani mobil ini," ujar AKBP Bayu.
Setiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan empat orang meninggal dunia di dalam kendaraan. Empat orang terdiri dari tiga orang dewasa dan satu anak.
Empat orang ini merupakan satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, anak dan satu orang saudara. Semuanya berasal dari Pacitan Jawa Timur.
Disebutkan, inisial nama korban dan alamat, IW, Jalan Melati Raya Blok CF 2/58, Desa Jatisari, Kota Bekasi; PRW, Dare RT 02/007, Desa Bubakan, Kabupaten Pacitan; WY, Jalan Melati Raya Blok CF2/58, Desa Jatisari, Kota Bekasi, dan seorang anak MATW.
Dikatakan Kapolres Tegal, untuk barang-barang pribadi korban sudah dibawa pihak keluarga, sedangkan seperti makanan dan barang lainnya tetap berada di mobil untuk dilakukan uji coba tim forensik. Apakah ada pengaruh dari makanan ataupun lainnya.
"Menurut informasi yang kami peroleh, mereka dalam perjalanan dari Bekasi hendak kembali atau pulang ke Pacitan. Sesuai keterangan keluarga, di Bekasi keempat korban ini habis melayat. Jenazah sudah dipulangkan ke rumah duka pada Kamis (11/12) malam dan dimakamkan Jumat (12/12)," terang AKBP Bayu.
Sementara jenazah empat orang ini langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal untuk dilakukan proses autopsi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal dr. Teguh Sukma Wibowo menjelaskan, proses autopsi dilaksanakan pada Kamis (11/12) mulai pukul 17.00 WIB selesai sekitar pukul 23.00 WIB.
Untuk hasil autopsi belum ada hasil resmi karena masih menunggu dari tim laboratorium forensik.
"Tapi keterangan sementara hasil dari pemeriksaan autopsi tidak ada tanda yang mengarah kekerasan, tidak ada luka akibat senjata tajam atau dari benda tumpul. Ada tanda mati lemas yang mengarah pada keracunan gas. Namun untuk hasil pastinya menunggu dari tim laboratorium forensik," jelas dr. Teguh. (Desta Leila Kartika)