Menaker Yassierli Curhat Soal 19 Juta Lapangan Kerja yang Dijanjikan Gibran, Banyak Tantangannya
Seno Tri Sulistiyono December 13, 2025 10:38 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan dirinya kerap mendapat pertanyaan soal realisasi 19 juta lapangan kerja yang pernah dijanjikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Yassierli merasa persepsi yang terbentuk di masyarakat adalah target 19 juta lapangan kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Padahal, di sisi lain, Kemnaker juga menghadapi beragam tantangan harian.

"Persepsi masyarakat, 'Pak Menteri, mana 19 juta lapangan kerja?' Yang ditanya adalah kepada Kemenaker," kata Yassierli dalam acara Indonesia Productivity Summit 2025 di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Berdasarkan paparan dia, tantangan yang dihadapi Kemnaker adalah penguatan link & match dan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK).

Tantangan berikutnya adalah peningkatan produktivitas, inovasi, dan daya saing tenaga kerja nasional.

"Kita terus berusaha memperkuat vokasi. Jadi pelatihan vokasi itu sebagai opsi sesudah mereka mendapatkan pendidikan formal, apakah melalui perguruan tinggi, SMA, SMK," ujar Yassierli.

Namun, ia mengakui Kemnaker masih memiliki keterbatasan, baik dari sisi jumlah balai vokasi yang hanya 42 unit maupun anggaran yang tersedia.

Tantangan selanjutnya adalah memastikan kesempatan kerja yang layak dan inklusif bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas dan perempuan.

Selain itu, Kemnaker juga bertanggung jawab menyusun regulasi ketenagakerjaan seperti aturan upah minimum, tenaga kerja asing (TKA), PKWT, outsourcing, cuti, PHK, hingga pesangon

Dalam penyusunan regulasi ketenagakerjaan, Kemnaker juga mengurus pekerja platform serta regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Tantangan berikutnya adalah penegakan hukum terkait norma ketenagakerjaan dan K3 di sektor industri

Selanjutnya adalah penerapan hubungan industrial transformatif yang menggabungkan pandangan dari pengusaha dan serikat pekerja.

Tak hanya itu, Kemnaker terus mengembangkan labor market information system atau SiapKerja. Adapun tantangan terakhir adalah reformasi birokrasi internal Kemnaker. 
 
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.