SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Pencarian terhadap seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Nelayan Raja Jaya yang tenggelam di Laut Jawa sekitar 7 mil dari daratan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), hingga kini belum membuahkan hasil.
Tim Basarnas Bojonegoro bersama Polairud Polres Lamongan terus melakukan pencarian terhadap satu ABK bernama Udin, yang hilang saat Kapal Nelayan Raja Jaya tenggelam pada Kamis (11/12/2025) malam.
Koordinator Unit Siaga Basarnas Bojonegoro, Nanang, mengatakan jika pencarian dilakukan dengan mengembangkan area dari titik koordinat perkiraan lokasi tenggelamnya kapal.
“Untuk pencarian korban Kapal Raja Jaya, kami menerjunkan kapal Permadi dan memperluas area pencarian dari titik perkiraan,” ujar Nanang, Sabtu (13/12/2025).
Nanang menjelaskan, kesulitan pencarian disebabkan para saksi, yakni 10 ABK yang selamat, tidak dapat memastikan titik koordinat pasti kapal tenggelam.
Karena, seluruh barang milik ABK, termasuk telepon genggam, hilang saat kapal kemasukan air dari bagian belakang akibat pipa lepas hingga akhirnya tenggelam.
Salah satu ABK yang selamat, Rodhi (25), mengaku para awak kapal hanya berupaya menyelamatkan diri ketika kapal mulai kemasukan air.
“Kami hanya mencari barang di kapal yang bisa dipakai untuk bertahan mengapung pada malam kejadian itu,” kata Rodhi.
Para ABK akhirnya bertahan mengapung mengikuti arus ombak selama sekitar 9 jam, sebelum ditemukan kapal nelayan lain.
Nanang menyebut, kapal Basarnas sepanjang 40 meter yang dikerahkan cukup andal untuk menghadapi cuaca laut yang cenderung ekstrem.
Pihaknya memastikan pencarian terhadap korban hilang akan terus dilanjutkan, dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada.
Ketua Forkom Nelayan Rajungan Nusantara Lamongan, Muchlisin Amar, berharap solidaritas antar nelayan terus diperkuat untuk membantu proses pencarian korban.
“Kami berharap korban segera ditemukan. Budaya saling membantu antar nelayan harus terus ditumbuhkan, bersama Basarnas, Polair dan Bakamla,” ujarnya.
Kapal Nelayan Raja Jaya Lamongan yang membawa 11 ABK, tenggelam saat perjalanan pulang melaut dari wilayah Gresik.
Sepuluh ABK berhasil diselamatkan dua kapal nelayan Desa Paciran yang dinahkodai Agus dan Wawan pada Jumat (12/12/2025) pukul 07.00 WIB, setelah para korban terombang-ambing selama 9 jam di laut.
Satu ABK bernama Udin dinyatakan hilang, sementara satu ABK lainnya harus menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Paciran.
ABK yang berhasil diselamatkan yakni Sholeh (40), Hendi selaku nahkoda (40), H Slamet (53), Rondhi (25), Sairi (51), Muratim (67), Muntaram (50), Muhammad (45), Jamal S (51) dan Moh Anam (53).