TRIBUNMANADO.CO.ID - Deretan peristiwa kriminal yang terjadi kemarin Minggu 14 Desember 2025 hebohkan warga Sulawesi Utara (Sulut).
Mulai dari praktik sabung ayam di Minahasa Tenggara (Mitra), Sulut.
ASN Pemkot Manado dibunuh.
Hingga tambang ilegal di Bolmong ditutup polisi.
Kejadian melanggar hukum tersebut menjadi berita viral dan paling banyak dibaca di portal tribunmanado.co.id sejak kemarin.
Berikut rangkuman 3 berita kriminal di Sulawesi Utara:
Aktifitas pertambangan emas tanpa izin di perkebunan Oboy, desa Pusian Barat, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), akhirnya ditertibkan Polres Bolmong bersama Pemkab Bolmong melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), beberapa waktu lalu.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Bolmong Iptu Stevanus Mentu kepada Tribunmanado.co.id.
"Iya kami turun bersama DLH dalam penertiban beberapa waktu lalu," ucapnya Minggu (14/12/2025).
Kasat Reskrim mengatakan bahwa saat ini proses hukum masih terus berjalan.
"Proses hukum tetap berjalan namun, untuk pengembangannya masih rahasia," ucapnya.
Untuk selanjutnya, kasat Reskrim Iptu Stevanus Mentu masih terus menggali siapa saja yang terlibat dalam aktifitas pertambangan ilegal di perkebunan Oboy tersebut.
"Intinya kita seriusi, soal perkembangannya nanti akan kita infokan," tandasnya.
Diketahui, Polres Bolmong bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melakukan penertiban terkait aktifitas pertambangan emas tanpa izin di perkebunan Oboy ini.
Dalam penertiban tersebut, tim Polres Bolmong mengamankan seorang perempuan berasal dari cina.
Polres Bolmong juga memasang garis polisi di TKP. Baca selengkapnya di sini
Kasus penemuan mayat Jimmy Mamahit, ASN Pemkot Manado menyita perhatian warga Manado.
Pasalnya, Jimmy diduga korban pembunuhan dan perampokan.
Informasi yang dihimpun TribunManado.co.id, aparat kepolisian yang tengah menyelidiki kasus tersebut mulai beroleh sejumlah fakta menarik.
Keterangan tambahan diperoleh dari saksi ketiga berinisial R.K. (30) tetangga korban.
RK menyampaikan pada polisi bahwa pada Kamis (11/12/2025) malam, korban sempat terlihat masuk ke dalam rumah bersama seorang pria yang tidak dikenal.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Muhammad Isral, SIK, M.H menyatakan. Polresta telah mengambil langkah untuk menyelidiki kasus tersebut dengan tuntas.
"Personel Polsek Bunaken bersama tim gabungan telah mengamankan TKP, melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan dari para saksi. Saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap penyebab kematian korban dan mengidentifikasi terduga pelaku,” kata dia Minggu (14/12/2025).
Ungkap dia, hasil pemeriksaan awal di TKP, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan sejumlah luka yang diduga akibat benda tajam.
Korban diduga meninggal dunia akibat tindak pidana kekerasan.
"Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Manado guna dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian secara medis,' katanya.
Ia meminta masyarakat agar mempercayakan penanganan perkara tersebut pada pihak kepolisian. Baca selengkapnya di sini
Praktik Sabung Ayam di Mitra Sulut Kembali Dibuka,
Aktivitas judi sabung ayam di Desa Ratatotok Satu, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Mitra, nampaknya tak gentar dengan pihak kepolisian.
Pekan lalu, lokasi judi sabung ayam yang sempat digerebek polisi, kini telah dibuka lagi.
Bahkan, nominal taruhan hingga jutaan rupiah.
Salah satu warga berinisial RK mengatakan lokasi judi sabung ayam ini ramai pada akhir pekan.
"Biasanya Jumat-Minggu selalu ramai. Padahal sudah pernah ditertibkan polisi, tapi mereka beraktivitas lagi," ungkapnya, Minggu 14 Desember 2025.
Sementara itu, seorang perangkat desa di Kecamatan Ratatotok berinisial SL mengungkapkan keberadaan judi sabung ayam bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga berdampak buruk pada keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Praktik sabung ayam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengganggu ketertiban umum, merusak moral masyarakat, serta berpotensi memicu tindak kriminal lainnya," ujarnya.
"Kami mendesak Polres Mitra segera bertindak,” jelasnya lagi.
Ia menegaskan penindakan tidak boleh hanya menyasar pelaku kelas bawah, tetapi juga para pemilik arena dan bandar besar yang disebut-sebut sebagai pengendali utama aktivitas perjudian tersebut. Baca selengkapnya di sini
