Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ketua MPR RI Ahmad Muzani meminta Pemerintah Pusat mengambil langkah cepat dan konkret dalam menangani dampak banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara.
Menurutnya, banjir tidak hanya merusak infrastruktur dan rumah warga, tetapi juga memutus harapan hidup masyarakat yang selama ini bergantung pada sektor pertanian dan peternakan.
Hal tersebut disampaikan Ahmad Muzani saat melakukan peninjauan langsung ke Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (13/12/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan bersama sejumlah anggota MPR RI serta didampingi Wakil Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa dampak banjir di Aceh Utara sangat luas dan serius.
Dari total 27 kecamatan, sebanyak 25 kecamatan terdampak berat dan dua kecamatan terdampak ringan. Kecamatan Langkahan menjadi salah satu wilayah yang mengalami kerusakan paling parah akibat banjir.
“Dari 27 kecamatan di Aceh Utara, 25 kecamatan terdampak berat dan dua kecamatan terdampak ringan.
Salah satu yang terdampak paling berat adalah Kecamatan Langkahan yang hari ini kami kunjungi,” ujar Ahmad Muzani didampingi Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil yang akrab disapa Ayahwa.
Dalam pertemuan dengan warga, Ketua MPR RI mendengarkan langsung berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat.
Warga meminta pemerintah segera melakukan penanganan tanggap darurat, terutama pemulihan akses jalan antar desa dan antar kecamatan yang rusak parah akibat banjir.
Selain perbaikan infrastruktur, masyarakat juga berharap adanya pembangunan rumah singgah atau hunian sementara.
Pasalnya, banyak warga yang hingga kini masih mengungsi dan menumpang di rumah keluarga maupun tetangga karena rumah mereka rusak dan tidak layak huni.
“Mereka berharap ada pembangunan rumah singgah agar bisa kembali beraktivitas dan tidak terus-menerus menumpang di rumah saudara atau tetangga,” jelasnya.
Ahmad Muzani menambahkan, banjir juga berdampak besar terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.
Aktivitas belajar-mengajar terhenti, sementara akses layanan kesehatan menjadi terbatas. Di sisi lain, kebun, tanaman, serta ternak warga hancur, sehingga sumber penghidupan masyarakat hilang.
“Harapan hidup mereka putus karena rumah hancur, tanaman rusak, dan ternak hilang. Karena itu mereka sangat berharap perhatian yang serius dan nyata dari pemerintah, terutama pemerintah pusat,” tegas Ahmad Muzani.
Sebagai tindak lanjut, Ahmad Muzani menyampaikan bahwa pihaknya telah meneruskan aspirasi masyarakat kepada Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atief.
Pemerintah akan menyalurkan paket school kit bagi anak-anak terdampak banjir agar kegiatan pendidikan dapat kembali berjalan.
“Paket school kit ini berisi perlengkapan sekolah seperti alat tulis, pakaian, dan sepatu, sehingga anak-anak bisa kembali bersekolah secara normal,” ujarnya.
Sementara untuk pemulihan jalan desa, jalan antar kecamatan, serta pembangunan rumah sementara, Ahmad Muzani mengatakan hal tersebut akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan anggota DPR RI dan pihak terkait agar segera ditindaklanjuti.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus hadir secara nyata dalam kondisi darurat seperti ini, agar masyarakat Aceh Utara, khususnya di Kecamatan Langkahan, dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka.
“Kami benar-benar merasakan betapa besar dan serius dampak banjir ini. Pemerintah harus mengambil langkah cepat dan konkret agar harapan masyarakat bisa kembali tumbuh,” pungkasnya
Ketua MPR RI bersama Anggota MPR RI dan DPR RI serta Wamen juga mendengarkan keluhan yang disampaikan masyarakat.
Bersama Ahmad Muzani juga hadir Wamen Kesehatan RI Benjamin Paulus Oktavianus, Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Atip Latipulhayat, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras dan anggota DPR RI Asal Gerindra TA Khalid. (*)