BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memberikan apresiasi atas program pelatihan beasiswa pertanian, perikanan, dan peternakan dari PT Borneo Indobara di Kecamatan Angsana, Senin (15/12/2025).
Peserta yang beruntung adalah mereka dari 22 desa di lima kecamatan lingkar tambang dengan total 28 peserta. Pelatihan ini bekerja sama dengan Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Mereka yang terpilih sebelumnya telah melalui tahapan seleksi. Dari 41 pendaftar, peserta dengan peringkat 1 sampai 28 lah yang terpilih. Peserta yang mengikuti pelatihan ini, mereka yang telah lulus SLTA dengan rentan usia dibawah 30 tahun.
Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten melalui Camat Angsana Taryono menyampaikan apresiasi kepada pihak BIB karena program ini sejalan dengan program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu sangat mengapresiasi program ini. Beberapa kecamatan ini memiliki potensi yang tinggi, khususnya di sektor pertanian, karena masih banyak lahan tidur,” katanya.
Menurutnya, lahan tidur di lima kecamatan lingkar tambang ini perlu diperhatikan dan dimanfaatkan. Mengingat perusahaan juga memiliki batas waktu produksi, sektor pertanian yang bisa dikembangkan di kecamatan ini sangat cocok dan dapat berkesinambungan, tidak seperti perusahaan yang memiliki masa kerja.
Nantinya, kata Taryono, para peserta yang mengikuti pelatihan ini juga bisa diberdayakan sebagai penyuluh pertanian dan perikanan di desa-desa yang memiliki potensi tersebut.
“Kita juga masih kekurangan penyuluh pertanian, sehingga dengan adanya mereka akan cukup membantu ketersediaan penyuluh,” ujarnya .
Selain itu, katanya, dengan adanya program ini akan memberikan dampak yaitu mengurangi angka pengangguran khususnya di lima kecamatan lingkar tambang ini.
Salah seorang peserta yang beruntung mendapatkan pelatihan ini, Muhammad Fadil, warga Desa Sebamban Lama, lulusan SMAN 1 Sungai Loban tahun 2024 lalu, mengaku bersyukur bisa terpilih dalam program ini, mengingat dirinya kurang lebih selama satu tahun ini belum bekerja.
“Tentunya saya sangat senang, bisa terpilih dan akan memanfaatkan program ini sebaik mungkin,” katanya.
Sementara itu, PT Borneo Indobara diwakili oleh Kepala Teknik Tambang, Riadi Simka Pinem, menyampaikan program ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya di wilayah lingkar tambang PT BIB.
Diharapkan, mereka yang mengikuti pelatihan ini dapat memastikan program yang pernah dijalankan oleh perusahaan masih bisa dirasakan oleh masyarakat, bahkan setelah perusahaan tidak lagi beroperasi.
“Sehingga apabila perusahaan nanti berhenti beroperasi, mereka masih bisa untuk mengimplementasikan ilmu mereka di masyarakat,” katanya.
Dari data mereka, di lima kecamatan kawasan lingkar tambang ini, ada sekitar 1.300 hektar lahan tidur yang bisa dimanfaatkan menjadi sentra pertanian, perikanan dan sebagainya.
Keunggulan dari program ini, dijelaskan oleh Riadi, adalah mereka yang ingin melanjutkan pendidikannya bisa melanjutkan, karena pembelajaran dari materi yang akan diikuti peserta selama satu tahun ini akan dihitung sebagai SKS.
Program ini seperti program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), yaitu program pendidikan tinggi di Indonesia untuk mengakui dan mengonversi pengalaman kerja, pelatihan, atau pembelajaran informal/nonformal menjadi satuan kredit semester (SKS) guna mempercepat penyelesaian studi formal, seperti S1 atau D4, dengan mengakui kompetensi yang sudah dimiliki, bukan hanya ijazah, sehingga mempersingkat masa kuliah.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)