Tenda Pengungsian dan Air Bersih Kebutuhan Mendesak Pengungsi di Aceh Timur
Nurul Hayati December 15, 2025 04:03 PM

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Ribuan pengungsi korban banjir di Aceh Timur meminta dua keperluan mendesak yakni, tenda yang layak untuk pengungsian dan tandon air.

Hal itu diungkapkan Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky saat diwawancarai Serambi Indonesia, pada Senin (15/12/2025).

Dalam penyampaiannya, Al-Farlaky mengatakan bahwa dituasi di tenda pengungsian masih membutuhkan banyak bantuan.

Namun, sarana yang paling mendesak ialah tenda dan tandon air.

"Saat ini memang mereka secara swadaya membuat tempat untuk berteduh, dari tenda maupun kayu, kita dari pemerintah juga menyuplai tenda terpal. Namun untuk kebutuhan lanjutan harus ada tenda pengungsian yang layak, dan itu sudah kami usulkan ke BNPB dan Kementerian Sosial namun belum turun hingga sekarang," paparnya.

Untuk mensiasati hal tersebut agar masyarakat bisa tertampung ditempat yang layak, Bupati sudah mengupayakan tenda 4x4 dan 4x6 sambil menunggu tenda pengungsian dari BNPB dan Dinsos.

Al-Farlaky melanjutkan, tenda pengungsian sangat dibutuhkan karena jangka pemuliuan perbaikan untuk banjir ini berlangsung lama, banyak rumah masyarakat yang sudah rusak atau terbawa air.

Masyarakat perlu tempat tinggal yang layak.

Ia juga memaparkan kondisi dilapangan yang menyulitkan pemerintah, banyak masyarakat dalam satu desa tidak mengungsi di satu titik.

Mereka membangun tenda di banyak titik, ada yang diperbukitan di samping perumahan warga lainnya, hingab ditempat-tempagt tinggi.

"Nah ini yang lagi kita cari solusi, apakah nanti akan kita buat mereka tinggal di permukiman komunal, berada dalam satu tempat di satu kompleks, atau dia perumahan sebelumnya," paparnya.

Selain itu Tandon air bersih juga sangat dibutuhkan, untuk dibawa ke tempat pengungsi, tandon tersebut akan ditampung air bersih kemudian bisa disalurkan untuk warga di pengungsian.

"Itu beberapa keperluan mendesak selain kelambu, dan kebutuhan perempuan dan anak, serta pakaian dalam laki-laki dan perempuan, itu kebutuhan yang mendesak semua di kamp pengungsian saat ini," tuturnya.

Hingga saat ini banyak korban banjir di Aceh Timur masih mandi dengan air bekas banjir, sementara untuk minum mereka juga mengambil air tersebut namun diendapkan dalam drum selama tiga hari agar bisa dikonsumsi.(*)
 

 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.