Siswa SD Tulungagung Terpapar Radikalisme Lewat Media Sosial, Jalani Pendampingan Deradikalisasi
December 15, 2025 05:32 PM

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 5 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), terindikasi terpapar paham radikalisme melalui media sosial. 

Kini, kasus tersebut mendapat pendampingan intensif dari Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Tulungagung, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror.

Kepala Dinas KBPPPA Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, mengungkapkan bahwa proses pendampingan telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

“Kami sudah sekitar satu bulan melakukan pendampingan terhadap anak tersebut,” ujar Kasil, Selasa (15/12/2025).

Terungkap dari Pemantauan Siber BNPT

Kasil menjelaskan, kasus ini terungkap dari hasil pemantauan siber BNPT terhadap aktivitas media sosial. 

Siswa tersebut diketahui aktif menggunakan media sosial, salah satunya TikTok, dan sempat mengunggah konten bermuatan radikalisme.

“Konten yang diunggah itu kemudian terdeteksi dan ditangkap oleh kelompok terorisme internasional. Anak tersebut lalu dihubungi dan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp,” jelasnya.

Melalui grup tersebut, siswa SD itu mendapat pengaruh berupa ajakan kekerasan dan doktrin paham radikal.

Jalani Proses Deradikalisasi Bersama BNPT dan Densus 88

Saat ini, siswa tersebut tengah menjalani program deradikalisasi dengan pendekatan edukatif dan psikologis. 

Pendampingan dilakukan secara terpadu, untuk memulihkan kondisi mental serta mencegah paparan lanjutan.

“Alhamdulillah, setelah satu bulan pendampingan sudah terlihat perkembangan positif. Ada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,” tegas Kasil.

Ditemukan Kasus Lain di Tulungagung

Selain siswa SD tersebut, Kasil mengungkapkan bahwa BNPT menemukan satu kasus lain yang melibatkan siswa tingkat SMA asal Tulungagung.

“Satu lagi siswa SMA. Secara administrasi ber-KTP Tulungagung, namun sekolahnya berada di luar daerah,” ujarnya.

Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Digital Anak

Menanggapi temuan ini, Dinas KBPPPA Tulungagung mengimbau orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan gawai dan media sosial oleh anak.

“Orang tua harus mengetahui apa yang diakses anak di media sosial. Kasus ini menjadi pengingat, bahwa paparan radikalisme bisa menyasar anak-anak,” pungkas Kasil.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.