TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua warung makan di Jalan Kalibata Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, dibakar massa pada Kamis (11/12/2025) malam.
Aksi pembakaran ini diduga dipicu tewasnya seorang debt collector akibat dikeroyok sekelompok orang tak dikenal.
Massa tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB, beberapa jam setelah peristiwa pengeroyokan.
Massa diperkirakan berjumlah 20-30 orang.
Mereka terlihat membawa senjata tajam berbagai jenis seperti parang dan pedang.
Rian, seorang pemilik warung sate taichan, buka suara.
Rian bercerita soal tempat usahanya yang hangus dilalap api oleh massa tak dikenal.
Kejadian itu diduga merupakan buntut dari insiden pengeroyokan terhadap dua mata elang (matel) atau debt collector yang terjadi sore harinya, sekira pukul 15.30 WIB.
Rian mengaku tak tahu apa-apa soal bentrokan tersebut.
Ia hanya mendapatkan kabar terjadi kericuhan di lokasi usahanya.
Warung sate taichan milik Rian lalu dibakar tanpa alasan jelas.
"Saya kurang paham ya (siapa yang melakukan). Saya cuma dapat laporan ada rusuh gitu," ujar Rian.
Saat itu warung dagangannya yang sedang siap dibuka.
Saat pembakaran tersebut terjadi, karyawan warung sate taichan Rian berlari menyelamatkan diri.
“Udah mau mulai buka, baru. Anak buah saya juga pada kabur, enggak tahu ke mana," tutur dia.
Puluhan petugas kepolisian baik berseragam dinas maupun berpakaian preman telah berjaga di lokasi.
Mereka sempat meminta massa untuk membubarkan diri.
Massa juga merobohkan warung-warung lainnya yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
Kronologi bentrokan
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengatakan bentrok bermula saat kelompok debt collector menyetop pengendara motor.
"Kronologisnya, tadi ada salah satu pengguna sepeda motor lah. Nah, sepeda motor tiba-tiba di-stop oleh teman-teman (debt collector) ini," kata Mansur kepada wartawan.
Tak berselang lama, beberapa orang tak dikenal turun dari mobil dan langsung mengeroyok kelompok debt collector.
"Ini menurut keterangan saksi. baru diberhentiin, terus dari pengguna jalan yang lain keluar dari mobil. Mereka langsung ngeroyok dengan begitu sporadis, begitu cepat kepada kelompok-kelompok yang menyetop ini, yang memberhentikan kendaraan in," ungkap Kapolsek.
Satu orang tewas di tempat kejadian perkara (TKP) setelah dikeroyok secara brutal.
Sementara, satu korban lainnya mengalami luka parah dan dikabarkan dalam kondisi koma.
Kedua korban kemudian dibawa ke RS Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur.
"Yang satu meninggal. Satu lagi dalam keadaan koma," ujar Mansur.