Pemicu Siswi SD Tusuk Ibu Kandung 20 Kali Sampai Tewas Disorot, Praktisi Hukum Temukan Kejanggalan
Tribun December 16, 2025 07:52 AM

Kasus siswi SD diduga membunuh ibu kandungnya jadi sorotan. Hal ini terjadi di Medan Sunggal, Sumatera Utara.

Sejumlah pihak menemukan kejanggalan. Pemicu siswi SD itu melakukannya pun dipertanyakan.

Penyebabnya, tusukan di dada korban yang mencapai 20 kali.

Hal ini dinilai tak masuk akal dilakukan oleh bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas enam.

Praktisi hukum dan Ketua Peradi Kota Medan, Dwi Ngai Sinaga buka suara.

Ia menekankan agar penyidikan kasus ini dilakukan dengan ekstrak kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi.

“Kita turut prihatin atas peristiwa ini. Kita minta agar dalam proses pemeriksaan hanya ditangani oleh Polwan dengan didampingi tim psikolog. Kasus ini harus ditangani secara jeli, teliti, dan ekstra hati-hati karena masih rawan dan dapat mengguncang jiwa si anak,” ucap Dwi Ngai Sinaga saat ditemui awak media, Jumat (12/12/2025).

Ia juga menyoroti fakta bahwa korban dilaporkan menerima 20 luka tusukan.

Hal ini memunculkan pertanyaan tentang kemampuan fisik seorang anak untuk melakukan serangan sebanyak itu dengan kekuatan layaknya orang dewasa.

Dwi lantas meragukan kasus ini dilakukan oleh anak yang duduk di bangku SD.

“Kami sangat meragukan bagaimana kemampuan seorang anak bisa melakukan hal ini dengan kekuatan tenaga orang dewasa. Maka, diperlukan ketelitian dan kejelian tim penyidik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dwi menyampaikan kepercayaannya kepada pimpinan Polrestabes Medan untuk mengungkap tuntas kasus ini.

Sementara saat ini, penyidik tengah berupaya menyelidi secara mendalam motif pembunuhan.

Terduga pelaku berinisial SAS (12) tengah menjalani observasi psikologi.

Pemeriksaan mendalam tidak hanya dilakukan terhadap terduga pelaku, tetapi juga terhadap ayah dan kakak kandungnya.

Perkembangan Kasus

Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn Simanjuntak mengungkapkan perkembangan kasus anak bunuh ibu kandung di alan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Minggu (14/12/2025). 

Polisi telah menjalani prarekontstruksi. 

Kasus ini diselidiki dengan hati-hati sebab pelaku merupakan siswa SD yang berusia 12 tahun. 

Pelaku berinisal SAS (12) yang masih duduk disekolah dasar (SD) kelas 6, terhadap ibunya Faizah Soraya alias Ayu (42).

Polisi belum menetapkan tersangka atas kematian Faizah dengan luka tusuk di dada dan wajah. 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak mengungkap, bahwa pra rekon itu dilakukan untuk menyempurnakan proses penyidikan yang dilakukan oleh pihaknya.

"Pra rekonstruksi ini yang ke dua. Pra rekon pertama dilakukan di polres dengan pemeran pengganti. Kali ini dilakukan sesuai dengan fakta aslinya," ujar Kombes Pol Dr Jean Calvijn saat ditemui di lokasi TKP, Minggu (14/12/2025).

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan penggeledahan kembali. dan beberapa barang diamankan pihaknya juga didalami.

"Ada beberapa barang kami bawa untuk didalami," ungkapnya.

Terkait penetapan tersangka, Kombes Pol Calvijn enggan membeberkan secara rinci. 

Hingga kini pihaknya, masih menunggu hasil pemeriksaan assessment psikologi anak berhadapan dengan hukum yang dilakukan Dinas perlindungan anak dan Pihak terkait lainnya.

"Mudah-mudahan di minggu ini, apabila hasil tersebut yang dilakukan oleh pendamping baik itu dari psikolog, dinas perlindungan anak, bapas dan tim terkait lainnya, termasuk KPAI, biar secara terang benderang ini bisa kompilir. Semua hal-hal penyidik perlukan supaya membuat peristiwa ini terang benderang," katanya.

Perwira menengah tiga bunga melati emas ini mengimbau untuk masyarakat untuk bersabar. 

Ia juga berharap seluruh elemen menjaga kasus tersebut karena melibatkan anak yang berhadapan dengan hukum.

Pihaknya mengaku sangat berhati-hati dalam menangani perkara tersebut.

"Perlu diingat, tolong bersabar, tolong kita jaga bersama kasus ini karena kami menangani kasus anak berumur 12 tahun 37 hari saat kejadian. Kami mohon, apabila kasus ini sudah layak kami informasikan, maka akan kami sampaikan," pungkasnya.

Polrestabes Medan masih terus mendalami kasus pembunuhan seorang ibu oleh yang diduga dilakukan oleh anak kandungnya sendiri di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.

Terduga pelaku yang diamankan saat ini berinisial AI (12), perempuan berstatus pelajar SD menuju SMP.  AI diduga menikam ibunya, FS (42), hingga tewas di tempat tidur.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengonfirmasi bahwa pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. 

"Pelaku sudah dibawa ke Polrestabes Medan, hingga kini masih proses pendalaman dan pemeriksaan dengan pendampingan," ucapnya.

Bayu menjelaskan bahwa proses pemeriksaan terhadap A dilakukan dengan hati-hati mengingat usianya yang masih di bawah umur dan kondisi psikologisnya. 

"Masih kita periksa, karena masih kecil dan trauma, dan harus ada pendamping nih," kata AKBP Bayu saat dikonfirmasi awak media.

Sementara itu, motif di balik perbuatan keji tersebut masih menjadi fokus penyelidikan. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk jumlah dan luka tusukan pada korban. "Untuk tusukan terhadap korban kita masih mendalami. Masih di dalami," lanjutnya.

AI Masih Anak SD: Pendiam dan Berprestasi

Warga mengaku terkejut, sebab AI dikenal sebagai anak yang baik, pendiam, ramah, dan juga berprestasi di sekolahnya.

"Kami tidak menyangka anaknya bisa melakukan itu. Ia adalah anak yang paling ramah, baik saat bertemu dengan orang. Tak hanya itu, ia juga berprestasi dalam mengikuti lomba di sekolahnya," ujar warga tersebut.

Warga juga mengungkapkan bahwa keluarga korban termasuk tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Korban hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga dan sangat jarang keluar rumah.

"Mereka itu orangnya tertutup, jadi satu keluarga itu jarang keluar rumah. Hanya saja, ketika berpapasan barulah mereka menegur kami. Korban memang tidak pernah bergaul dengan tetangga dan tidak pernah keluar," lanjutnya.

Jarangnya interaksi ini membuat warga tidak mengetahui masalah internal di dalam rumah tangga tersebut, hingga akhirnya warga dikejutkan dengan adanya pembunuhan di dalam rumah.

"Kita tidak tahu permasalahan keluarganya. Yang kami tahu itu saat kejadian lah ada pembunuhan," ucapnya.

Namun, warga menduga kuat bahwa motif pembunuhan berawal dari masalah rumah tangga.

"Mungkin karena emaknya itu cerewet, jadi mungkin sakit hati. Padahal, sudah mau tamat sekolah (SD) pelaku ini. Dalam agama, keluarga mereka kuat," katanya.

Terduga pelaku AI, meski masih duduk di bangku kelas VI SD, memang fisikinya berbadan tinggi.

Bahkan, tingginya badannya, sama dengan sang ibu.

Peristiwa insiden maut ini terjadi pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB, di mana ibu rumah tangga bernama Faizah Soraya (42) bersimbah darah di sekujur tubuhnya di dalam kamar tidur. 

Sedangkan pelaku pembunuhan ialah seorang anak perempuan yakni anak kandungnya berinisal AI (12) masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.