Dihadang Badai Filipina, Anggaday Tuntaskan Solo Touring 3 Negara 8.300 Km 
December 16, 2025 12:38 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biker muda Made Angga atau yang lebih dikenal sebagai Anggaday (28) menuntaskan aktivitas solo touring lintas tiga negara ASEAN bertajuk Dare to Challenge 360 Borneo.

Touring ini melintasi tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam melalui jalur Pan Borneo menempuh total perjalanan 8.300 km mulai dari Jakarta hingga kembali lagi ke Jakarta.

Anggaday memulai perjalanan dari Jakarta menuju Semarang, kemudian menyeberang ke Pontianak, Kalimantan Barat. Dari Pontianak, ia masuk ke Malaysia melalui perbatasan Aruk dan border Biawak, Sarawak.

Di Sarawak, Malaysia, ia melintasi rute Teluk Melano – Lundu – Kuching – Sibu – Miri, lalu memasuki Brunei Darussalam dan menetap selama tiga hari di brunei sebelum melanjutkan perjalanan menuju Sabah, Malaysia, hingga mencapai Kota Kinabalu.

“Di Kudat saya terkendala badai Filipina dan tertahan selama tiga hari dua malam. Saya menunggu cuaca membaik untuk masuk ke Monumen Tip of Borneo, titik paling utara Pulau Borneo,” ujarnya.

Perjalanan kemudian berlanjut menuju Kundasang – Sandakan – Lahad Datu – Semporna – Tawau. Ia juga menyempatkan diri mengunjungi Monument Togod, Heart of Sabah, yang menurutnya merupakan lokasi ikonik yang patut diekspos oleh para rider.

Baca juga: Brotherhood of Bikers Rayakan Ultah ke-4 di Jakarta, Matangkan Agenda Touring Tahun Depan

Untuk keluar dari Tawau di Sabah menuju ke indonesia, Anggaday menyeberang menuju Pulau Nunukan, sementara motornya diangkut menggunakan perahu kecil menuju Pulau Sebatik.

“Saya bisa keluar lewat Tawau menuju ke Indonesia karena menggunakan dokumen Carnet. Keunggulan menggunakan carnet atau paspor motor adalah kita bisa melesaikan 360 borneo dan keluar lewat Tawau lalu melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Utara tanpa harus kembali ke Kalimantan Barat,” jelasnya.

Kembali ke Pontianak

Setelah mendarat di Sei Ular, Kalimantan Utara, perjalanannya berlanjut ke Malinau dan Tanjung Selor. Di Kalimantan Timur, ia melintasi Tanjung Redeb, Sangatta, Bontang, Samarinda, IKN, Balikpapan, hingga Tanah Grogot.

Memasuki Kalimantan Selatan, ia melintasi Batulicin dan Banjarmasin, kemudian berlanjut ke Kalimantan Tengah melalui Palangkaraya – Sampit – Pangkalan Bun, dan akhirnya kembali ke Kalimantan Barat melalui Nangatayap hingga tiba lagi di Pontianak.

Baca juga: Dari Ciwidey ke Garut, Sensasi Riding ADV160 ke Event Honda Bikers Day 2025

Selama perjalanan, Anggaday merasakan langsung kualitas jalur Pan Borneo Highway, jaringan jalan raya lintas negara yang menghubungkan Sabah dan Sarawak (Malaysia), Brunei Darussalam, serta terintegrasi dengan Trans-Kalimantan di Indonesia. ia menggunakan motor CB150R modifikasi adventure yang ia gunakan juga untuk ke sabang dan perbatasan timor leste kemarin.

Touring Anggaday di 3 negara
TOURING TIGA NEGARA - Kegiatan touring lintas 3 negara bertajuk Dare to Challenge 360 Borneo oleh biker muda Made Angga. Touring ini melintasi tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam melalui jalur Pan Borneo menempuh total perjalanan 8.300 kilometer.

“Di Sarawak dan Brunei, jalan Pan Borneo sangat bagus dan lebar. Kendaraan benar-benar dimanjakan karena jalannya mulus dan bebas macet.”

Namun, ia juga menemukan tantangan tersendiri, terutama terkait bahan bakar.

Di Malaysia, khususnya di Sarawak, kendaraan asing tidak diperbolehkan mengisi BBM bersubsidi RON 95. Rider harus mencari SPBU yang menyediakan RON 97, yang jumlahnya tidak banyak.

“Kalau kehabisan bensin di Pan Borneo, situasinya mirip seperti kehabisan bensin di jalan tol, bedanya di sini jalanan nya tidak bayar dan sepeda motor boleh melintas,” ungkapnya.

Di beberapa wilayah Kalimantan Indonesia, ia juga mengalami kesulitan mendapatkan BBM di SPBU. Harga eceran di pinggir jalan lintas negara berkisar Rp13.000 – 15.000 dan di daerah pedalaman bisa mencapai Rp20.000an per liter.

Uji Performa Pelumas

Anggaday menyelesaikan perjalanan 360 Borneo dalam 38 hari dengan jarak keliling sekitar 7.300 km dan total kilometer 8300 karena di tambah pulang pergi Jakarta semarang.

Perjalanan ini sekaligus merupakan tahap pengujian lanjutan pelumas PTT Lubricants Challenger Superbike.

Sebelumnya ia melakukan penggantian pelumas di 3.500 km untuk solo touring 360 Sumatera dengan total perjalanan 6.500km menggunakan oktan paling rendah dan ridding 700 - 800 km dalam 1 hari riding selama 20 jam

Dia juga melakukan penggantian pelumas di  4.200 km touring Timor Leste dengan total perjalanan 6.500km, medan yang extreme dan cuaca yang berat

Pada touring 360 Borneo, ia melakukan penggantian oli pada interval 5.000 km dan tidak menemukan kendala di peforma motornya.

“Kondisi mesin tetap aman dan tidak ada kendala, meskipun saya menggunakan bahan bakar yang bervariasi—mulai RON 95 dan 97, 98 di Malaysia - Brunei, serta RON 90 dan 92 di Indonesia," kata dia.

Untuk touring kali ini dokumen yang dia siapkan adalah paspor, SIM internasional, dan Carnet de Passage en Douane, Untuk dokumen Carnet atau passport motor ini dapat di urus di kantor Ikatan Motor Indonesia/

Dia mengatakan, kegiatan solo riding 360 Borneo ini merupakan salah satu pencapaian terbesar setelah perjalanan solo touring Jakarta–Sabang yang dia jalani saat di usia 26 tahun dan solo touring Jakarta–Timor Leste di usia 27 tahun.

Laporan Reporter: Mohammad Nurul Hidayah | Sumber: Gridoto

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.