Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengaku terkesan dan mengapresiasi karya tulis salah seorang murid sekolah dasar (SD) tentang perlindungan hutan dalam “Festival Jakarta Panen Buku 2025”.

Karya berjudul “Perlindungan Hutan Terakhir” itu ditulis oleh Nailla Azalia (12). Saat ditanya oleh Pramono, ia mengaku mendapatkan inspirasi menulis karya tersebut dari bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera.

“Luar biasa. Inilah yang memperlihatkan kepada kita bahwa betapa kayanya anak-anak kita. Anak umur 12 tahun sudah memikirkan apa yang terjadi pada hari ini, yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan di Aceh,” kata Pramono dalam sambutannya pada acara Festival Jakarta Panen Buku 2025 di Taman Ismail Marzuki, Selasa.

Selain itu, ia juga bertanya kepada Nailla mengenai pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan tersebut.

Nailla pun berpesan agar penanaman pohon dapat digalakkan di berbagai wilayah sehingga bencana, seperti di wilayah Sumatera tidak lagi terjadi.

Pramono juga berharap pesan yang disampaikan oleh Nailla tersebut dapat didengar oleh para penebang hutan liar.

“Mudah-mudahan, apa yang disampaikan Nailla ini didengar oleh para pembalak liar, bahwa itu nggak boleh terjadi lagi, dan ini pesannya disampaikan oleh anak umur 12 tahun,” ujar Pramono.

Dalam kesempatan tersebut, dia menginginkan agar bakat dan karya anak-anak bangsa, khususnya Jakarta, dapat didukung penuh oleh pemerintah.

Sementara itu, berkaitan dengan Festival Jakarta Panen Buku 2025, Pramono menilai acara tersebut dapat mengasah kreativitas dan literasi anak-anak.

“Saya sangat bergembira dengan acara-acara seperti ini. Mudah-mudahan, teman-teman sekalian selalu menginisiasi pikiran-pikiran yang baik dan sehat,” ungkap Pramono.

Festival Jakarta Panen Buku 2025 berlangsung pada 16-17 Desember di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.