TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto tertawa begitu mendengar laporan dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengenai jumlah ikan lele yang dibutuhkan tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
SPPG adalah unit dapur dan layanan yang dibentuk untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
SPPG bertugas menyiapkan, memasak, dan mendistribusikan makanan sehat dan bergizi seimbang bagi anak sekolah.
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin, (15/12/2025), Dadan menyampaikan pemaparan mengenai kapasitas pembelian oleh SPPG yang cukup masif.
“Setiap kali masak, butuh 200 kg beras, 350 kg sayur. Kalau pisang itu, 3.000 pisang,” kata Dadan kepada Prabowo.
Kemudian, dia mengungkapkan banyaknya ikan lele yang harus disediakan oleh satu SPPG jika harus menghidangkan lele sebagai lauk MBG.
“Kemudian, kalau mau masak lele itu, Pak, harus ada 3.000 lele. Itu dua kolam bioflok harus tersedia. Jadi, itu betapa masifnya program makan bergizi,” katanya.
Setelah pemaparan Dadan, Prabowo meminta konfirmasi mengenai jumlah yang untuk MBG.
“Itu yang 3.000 lele sehari, itu 3.000 lele di tiap SPPG?” tanya Prabowo.
“Satu SPPG, Pak. Tiga ribu lele. Itu dua kolam bioflok, Pak," jawab Dadan.
Prabowo kemudian bertanya apakah satu anak akan makan satu lele utuh. Dadan pun mengiyakannya.
“Lebih bagus dari waktu saya [jadi] tentara dulu,” kata Prabowo sembari tertawa.
“Lelenya dipotong kecil-kecil,” katanya.
Baca juga: Di Depan Prabowo, Kepala BGN Laporkan Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa
Tawa Prabowo itu turut diikuti oleh munculnya tawa dari para peserta siang.
Dadan mengatakan kepala lele akan dibuang, kemudian satu lele utuh diberikan kepada tiap siswa.
“Luar biasa,” kata Prabowo menanggapi.
Dadan mengklaim masifnya program MBG yang mulai digulirkan awal tahun ini sudah dirasakan oleh masyarakat.
“Banyak petani-petani, pemuda-pemuda yang sekarang sudah mulai aktif beraktivitas di daerah masing-masing, meningkatkan produktivitas wilayah,” kata Dadan.
Kemudian, dia mengaku sempat didatangi oleh seorang ahli dari Amerika Serikat (AS) untuk membicarakan carbon trading atau perdagangan karbon.
Perdagangan karbon adalah salah satu mekanisme nilai ekonomi karbon, yaitu mekanisme berbasis pasar untuk mengurangi emisi GRK melalui kegiatan jual beli karbon, yakni memperdagangkan "izin" atau "kredit" emisi karbon antara perusahaan atau negara.
“Saya juga enggak nyangka ternyata pola yang dikembangkan Badan Gizi terkait lokalitasnya, dengan adanya SPPG dan kemudian ada ahli gizi di setiap SPPG dan kemudian produknya produk lokal, kesukaan masyarakat lokal, rupanya secara ekosistem, itu dinilai termasuk yang menghasilkan carbon footprint rendah,” kata dia menjelaskan.
“Sehingga bisa di-monetize oleh dunia internasional terkait program di Badan Gizi Nasional karena lokalitasnya tersebut."
Dalam rapat kabinet itu, Dadan turut melaporkan kasus sopir SPPG yang menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, kepada Prabowo.
"Saya ingin melaporkan terkait dengan kejadian insiden kemarin di mana ada satu mobil pengantaran yang menabrak pagar dan kemudian masuk di SD Cilincing," ujar Dadan.
Menurutnya, saat itu sopir utama pengantar makanan program MBG sedang sakit sehingga sopir cadangan ditelepon pada pukul 03.00 WIB.
"Dan kelihatannya (sopir cadangan) dalam kondisi kurang prima dan tetap bekerja untuk melayani dan timbul kejadian di halaman, berikutnya ada 22 korban yang mengalami cedera. Di hari yang sama setelah 6 jam diobservasi itu ada 10 siswa yang sudah kembali."
"Kemudian ada delapan siswa dan satu guru di Rumah Sakit Koja yang dirawat dan tiga siswa di Rumah Sakit Cilincing," ungkapnya.
Pada hari ini, tersisa empat korban yang dirawat di Rumah Sakit Koja dan satu orang yang dirawat di Rumah Sakit Cilincing.
"Satu masih di PICU karena mengalami fraktur di wajah, tapi sudah dioperasi selama 5 jam, 2 hari yang lalu."
"Sekarang dalam proses pemulihan dan ditangani oleh tiga orang dokter spesialis dari dokter spesialis anak, bedah saraf, dan termasuk juga bedah plastik," katanya.
(Tribunnews/Febri/Deni)