TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tanda peringatan berupa tali dan pohon dipasang di jalur menuju Kelurahan Baler Bale Agung dengan Kelurahan Pendem, Jembrana, Selasa 16 Desember 2025 siang.
Sebab, senderan jalan pinggir sungai sepanjang sekitar 20 meter jebol. Adalah salah satu titik dampak cuaca ekstrem hujan deras dengan waktu lama yang terjadi Senin kemarin.
Menurut pantauan, akses penghubung dua kelurahan di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana tersebut masih dilalui sejumlah warga. Namun begitu, akses hanya bisa untuk sepeda motor dan juga pejalan kaki.
Baca juga: Pakai Seragam TNI, Terduga Pelaku Curanmor Diamankan di Pelabuhan Gilimanuk
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 6 sore. Ini bukan karena air sungai, tapi air mengalir dari sisi lainnya (barat) yang kemudian menggerus senderan tersebut," tutur seorang warga, Guru Laba (78) saat dijumpai, Selasa 16 Desember 2025.
Dia mengakui, selain disebabkan oleh air deras dari arah lain, sebelumnya atau pada bencana September 2025 lalu, senderan tersebut memang sudah jebol. Sehingga ketika air sungai meningkat, juga perlahan mulai mengikis.
Baca juga: Dibuka 20 Desember, 172 UMKM Ikut Ramaikan Denfest 2025
"Kami harap bisa segera ditangani, karena jika dibiarkan badan jalannya bakal amblas dan senderan bakal ambruk," harapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, dampak cuaca ekstrem yang terjadi kemarin menyebabkan sejumlah infrastruktur jalan serta irigasi mengalami kerusakan cukup parah. Salah satunya adalah senderan jalan di wilayah Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung. Sesuai asesmen tim di lapangan, senderan jalan mengalami kerusakan sepanjang sekitar 20 meter.
"Sesuai asesmen tim lapangan, ada empat wilayah di Jembrana yang terdampak cuaca ekstrem kemarin," ungkap Artana Putra saat dikonfirmasi.
Dia menyebutkan, selain kerusakan senderan jalan, juga terjadi kerusakan senderan badan jalan yang berfungsi sebagai saluran irigasi di wilayah Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya. Kemudian Di Sarikuning Tulung Agung, senderan jalan menuju Pura Taman Beji dengan panjang 7 meter, tinggi 3 meter dan lebar 3 meter jebol. Di Banjar Sarikuning, total ada lima titik kerusakan, di antaranya saluran dak deker dan saluran irigasi sawah jebol.
"Terkait dengan adanya infrastruktur yang rusak, kami segera membuat kajian untuk diteruskan ke Dinas PUPR agar mendapat penanganan lebih lanjut," tandasnya.