Asal-usul Kecamatan Grogol Sukoharjo: Dulu Daerah Pertanian, Pernah jadi Lokasi Kandang Gajah Perang
December 16, 2025 05:10 PM

 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Grogol merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang terletak di bagian utara dan berbatasan langsung dengan Kota Surakarta.

Letaknya yang strategis menjadikan Grogol sebagai wilayah penghubung penting menuju Surakarta, Kartasura, Boyolali, Klaten, Karanganyar, hingga Yogyakarta.

Lokasinya berjarak 4,7 kilometer dari pusat Kota Solo dan bisa ditempuh 13 menit kendaraan pribadi.

Baca juga: Asal-usul Nama Desa Kwarasan di Sukoharjo Jawa Tengah, Dipercaya Berkaitan dengan Peristiwa Pagebluk

Grogol termasuk salah satu kawasan di Sukoharjo yang ramai.

Namun siapa sangka, pada masa lalu, Grogol dikenal sebagai daerah pertanian.

Namun seiring perkembangan waktu dan pesatnya pertumbuhan kawasan Solo Baru, wilayah ini bertransformasi menjadi kawasan urban modern.

Saat ini Grogol berkembang sebagai pusat perbelanjaan, hiburan, perhotelan, rumah sakit, pendidikan, pariwisata urban, hingga kawasan industri yang menopang perekonomian Sukoharjo.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Juwangi di Boyolali : Namanya dari Pohon Langka, Ada Petilasan Paku Buwono VI

Wilayah Administratif

Kecamatan Grogol terbagi menjadi 14 desa, yakni Kadokan, Langenharjo, Madegondo, Manang, Kwarasan, Telukan, Pandeyan, Sanggrahan, Pondok, Parangjoro, Banaran, Cemani, Gedangan, dan Grogol.

Potret terkini suasana Pandawa Water World Sukoharjo di hari terakhir beroperasi, Senin (15/7/2024).
IKON KECAMATAN GROGOL - Potret terkini suasana Pandawa Water World Sukoharjo di hari terakhir beroperasi, Senin (15/7/2024). Pada masanya, Pandawa Water World pernah jadi ikon wisata di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. (TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF)

Demografi

Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kecamatan Grogol mencapai 120.701 jiwa.

Mayoritas penduduk memeluk agama Islam sebanyak 105.597 jiwa.

Selebihnya terdiri dari pemeluk Kristen 10.664 jiwa, Katolik 3.960 jiwa, Hindu 81 jiwa, Buddha 377 jiwa, Konghucu 15 jiwa, serta penganut aliran kepercayaan sebanyak 7 jiwa.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Ceper di Klaten, Dulu Ada Pabrik Gula dan Sentra Pengecoran Logam Legendaris

Kawasan Industri

Grogol menjadi lokasi sejumlah industri dan usaha furnitur, farmasi, serta kerajinan.

Beberapa di antaranya adalah Konimex di Desa Sanggrahan, Gloria Repro Furniture, Rudjito Glass & Craft, Mitra Jati Mandiri, Centrum Furniture, hingga Mahkota Lestari Abadi yang tersebar di kawasan Solo Baru dan sekitarnya.

Wisata dan Daya Tarik

Di sektor pariwisata, kawasan Solo Baru di Grogol pernah dikenal dengan Pandawa Water World, meski kini telah tutup per 2025.

Selain itu, terdapat Pesanggrahan Langenharjo, peninggalan Keraton Surakarta yang dibangun pada masa Pakubuwono X, dilengkapi pemandian air panas.

Aktivitas ekonomi dan wisata juga didukung dengan adanya Sunday Market yang menjadi daya tarik warga dan wisatawan.

Baca juga: Asal-usul Pasar Triwindu Solo : Awalnya Hanya Pasar Malam, Persembahan Putri Mangkunegoro VII

Batas Wilayah

Kecamatan Grogol berbatasan dengan Kecamatan Serengan dan Laweyan (Kota Surakarta) di utara dan barat laut, Kecamatan Pasar Kliwon dan Mojolaban di timur laut, Kecamatan Mojolaban dan Polokarto di timur, Kecamatan Bendosari dan Sukoharjo di selatan, serta Kecamatan Baki dan Wonosari (Kabupaten Klaten) di barat dan barat daya.

Asal-usul Nama Grogol

Nama Grogol berakar dari sejarah panjang masa lampau.

Pada era Majapahit, wilayah ini dikenal dengan nama Grogolan, yang merujuk pada lokasi kandang gajah perang.

Seiring perkembangan zaman, kawasan tersebut tumbuh menjadi pusat aktivitas masyarakat, termasuk perdagangan tradisional yang ditandai dengan adanya pendopo dan pasar peninggalan keraton.

Transformasi tersebut berlanjut hingga kini, menjadikan Grogol sebagai kawasan bisnis dan pusat perekonomian yang terus berkembang, menggantikan wajah lamanya sebagai daerah agraris.

(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.