Ketika Bangunan Bercerita: Seperti Apa Potensi Wisata Arsitektur di Indonesia?
December 16, 2025 05:14 PM

TRIBUNNEWS.COM - Libur akhir tahun menjadi salah satu momen yang paling dinanti untuk berwisata bersama keluarga, melepas penat, sekaligus mencari pengalaman baru.

Di Indonesia, destinasi alam seperti pantai, pegunungan, dan danau menjadi jenis pariwisata yang paling digandrungi, tak terkecuali di akhir tahun. Berbeda dengan di luar negeri, di mana wisata arsitektural umumnya menjadi incaran utama para turis. 

Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, “Buat apa berwisata jika hanya untuk melihat-lihat gedung?”. Pertanyaan tersebut juga sempat dilontarkan oleh host Okky Alparessi di Podcast Ruang Ratih #5 yang bertajuk ‘Tren Healing Akhir Tahun: arsitekTOUR Anti Mainstream’. 

Melalui diskusi bersama Ratih dan arsitek Riri Yakub, Okky pun mendapatkan insight menarik soal wisata arsitektur, termasuk juga potensinya di Indonesia.

Wisata Arsitektur: Lebih dari Sekadar Landmark Monumental

Arsitektur dapat dijadikan alat untuk bercerita, mulai dari nilai, sejarah, hingga visi masa depan suatu daerah atau negara. 

Bentuk, filosofi, dan sejarah yang melekat pada arsitektur menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas suatu tempat. Di titik inilah arsitektur tidak lagi sekadar berfungsi sebagai ruang, melainkan simbol budaya dan magnet wisata.

"Kalau berwisata tanpa disadari kita juga menikmati arsitekturnya. Saat melihat sesuatu yang baru, pasti  diwakili dengan arsitekturnya dan kotanya. Kita juga bisa spesifik berkunjung ke bangunan-bangunan yang punya nilai-nilai arsitektur," jelas Riri Yakub. 

Mulai dari rumah-rumah tradisional ala Korea yang tersusun rapi, gerbang kuil cantik khas Jepang, hingga Sydney Opera House yang menjulang di tepi pelabuhan Australia, destinasi-destinasi tersebut menunjukkan bahwa bangunan bisa menjadi daya tarik utama dari suatu wilayah atau negara. 

Menariknya, beberapa gedung memang dibangun dengan pendekatan desain dan konstruksi bangunan yang secara sadar dirancang untuk menarik wisatawan dengan minat khusus, seperti penikmat seni dan arsitektur, termasuk para profesional di bidang tersebut.

Salah satu contohnya adalah Villa Savoye di Poissy, Prancis. Bangunan karya arsitek legendaris Le Corbusier ini dikenal sebagai ikon arsitektur modern dunia. Kesederhanaan bentuknya menyimpan gagasan revolusioner tentang ruang dan fungsi, menjadikannya destinasi penting bagi wisatawan dan pelajar arsitektur dari berbagai negara.

Sementara itu, Sydney Opera House tetap menjadi mahakarya arsitektur modern dan warisan dunia. Bentuknya yang menyerupai layar kapal telah menjadikannya simbol Sydney dan wajah Australia modern di mata dunia.

Wisata Arsitektur di Indonesia Punya Potensi Besar

Bagaimana dengan Indonesia? Ternyata, pengembangan arsitektur pariwisata di negara kita terus dilakukan melalui pembangunan bangunan-bangunan ikonik yang mengusung nilai lokalitas. 

Salah satu contohnya adalah Patung Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN). Garuda, sebagai hewan mitologi sekaligus lambang negara, dipilih untuk merepresentasikan nilai-nilai NKRI. Bangunan ini dirancang bukan hanya sebagai landmark, tetapi juga sebagai simbol kebangsaan yang merefleksikan identitas Indonesia.

Namun, wisata arsitektur tidak berhenti pada landmark monumental. Banyak bangunan lama maupun baru yang justru menjadi daya tarik karena keunikan desain, nilai sejarah, hingga teknologi yang digunakan. 

Misalnya, Pura Besakih di Bali, yang memamerkan keindahan arsitektur tradisional Bali. Dibangun dengan sistem tumpang sari, Pura ini memiliki susunan atap bertingkat mencerminkan tingkatan spiritual, belum detail ornamen yang sarat nilai religius dan estetika. 

Selain tempat ibadah, Indonesia juga secara perlahan memiliki ruang publik dan bangunan heritage di berbagai kota, yang juga mulai menjadi destinasi favorit wisatawan. Contohnya Jalan Braga di Bandung, yang masih memiliki panorama bangunan kolonial dan kini disulap menjadi kafe dan ruang kreatif. 

Baca juga: Gen Z dan Rumah: Belum Mampu Atau Enggak Mau?

Dengan memadukan inovasi dan kekayaan budaya lokal, wisata arsitektur di Indonesia memiliki potensi dengan keunikan yang jauh berbeda dari bangunan-bangunan ikonik yang dimiliki negara lain. 

Menurut Riri Yakub di Podcast Ruang Ratih, potensi wisata arsitektur di Indonesia pun bisa disinergikan dengan wisata alam yang memang menjadi primadona di negara kita. 

"Pemerintah sekarang sepertinya sudah mulai aware untuk membangun atau mensinergikan wisata alam dengan bangunan arsitektur sebagai pendukungnya. Misalnya di Mandalika, ada hotel-hotel yang sudah terdesain dengan baik. Jadi sebenarnya alam dan arsitektur tidak akan lepas sebagai tulang punggung wisata," jelas Riri. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang pariwisata dan arsitektur serta bagaimana keduanya sangat potensial untuk menarik para wisatawan? Simak perbincangan lengkapnya di Podcast Ruang Ratih yang tayang di YouTube Semen Merah Putih.

Baca juga: Sustainable Housing: Tren Sementara atau Kebutuhan Masa Kini?

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.