BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – Peredaran bibit pisang yang tidak dilengkapi label serta dokumen karantina ditemukan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Temuan tersebut diperoleh saat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel bersama Badan Karantina setempat melakukan pengawasan di salah satu toko pertanian.

Kepala DPKP Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, bibit pisang yang diperiksa tidak memiliki kelengkapan administrasi sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan karantina tumbuhan.

“Dari hasil pengawasan, ditemukan bibit yang tidak memiliki label dan dokumen karantina. Bibit seperti ini tidak boleh diedarkan karena tidak terdata,” ujar Syamsir, Selasa (16/12/2025).

Bibit tersebut ditemukan di Toko Pertanian Harto, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.

Baca juga: BREAKING NEWS- Kai Musa Juru Kunci Pegunungan Meratus Kalsel Meninggal Dunia, Dalam Usia 119 Tahun

Baca juga: Di Tengah Duka, Bripda Tamsa Anggota Polres HST Selamatkan Nyawa Bocah dari Kolong Mobil

Berdasarkan keterangan di lapangan, toko tersebut berperan sebagai mitra penyalur bibit ke kelompok tani, sementara penyedia bibit berasal dari PT Mega Raya.

Syamsir menjelaskan, bibit pisang tersebut diduga masuk ke Kalimantan Selatan melalui jasa ekspedisi tanpa melalui proses karantina terlebih dahulu.

Ia menegaskan, setiap pemasukan komoditas tanaman wajib melalui karantina dan dilengkapi dokumen resmi untuk memastikan kelayakan dan keamanannya.

Terkait temuan tersebut, DPKP Kalsel bersama Badan Karantina akan melakukan pendalaman lebih lanjut. Apabila terbukti melanggar ketentuan, bibit pisang tersebut dapat ditarik dari peredaran untuk dimusnahkan atau dikembalikan ke daerah asal sesuai prosedur yang berlaku.

“Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan sesuai tugas dan kewenangan kami,” pungkas Syamsir.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)