Gubernur Aceh Buka Lebar Bantuan Internasional di Tengah Bertambahnya Jumlah Korban Jiwa
December 17, 2025 01:14 AM

 

TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah Aceh membuka lebar bantuan internasional yang berdatangan untuk para warga korban banjir di Sumatera.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan bahwa Pemerintah Aceh tidak pernah menutup pintu bagi bantuan luar negeri dalam penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Rencong.

Mualem membantah anggapan yang menyebut Aceh mempersulit izin masuknya bantuan dari negara lain.

Menurutnya, dukungan internasional justru sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan warga terdampak.

“Mereka tolong kita, kok kita persulit? Kan bodoh,” tegas Muzakir Manaf dikutip TribunJatim.com dari Serambinews.com, Rabu (17/12/2025).

Eks Panglima GAM tersebut mempertanyakan pihak-pihak yang menuding Aceh menghalangi organisasi internasional atau negara asing menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Ia mengatakan, pemerintah daerah sama sekali tidak keberatan dengan masuknya dukungan dari luar, selama bertujuan membantu percepatan penanganan bencana.

Usai mengikuti rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan gubernur di posko terpadu penanganan bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, Minggu malam (7/12/2025), Muzakir menjelaskan bahwa beberapa bantuan internasional telah tiba di Aceh.

Bantuan dari tetangga

Salah satunya berasal dari Kuala Lumpur, Malaysia, berupa obat-obatan dan tenaga medis.

“Yang jelas bantuan dari luar disalurkan dengan tepat. Contohnya ada bantuan dari Kuala Lumpur Malaysia ada dokter dan obat-obatan, jadi tersalur semuanya bahkan tidak cukup,” ujarnya.

Ia menambahkan, dukungan serupa akan kembali datang dalam waktu dekat.

“Mereka hari Rabu akan datang membawa obat sebanyak tiga ton lagi dan dokter,” lanjutnya.

Muzakir memastikan, Aceh terbuka terhadap semua bentuk bantuan, baik dari lembaga internasional maupun pemerintah asing.

“Saya rasa tidak ada larangan. Sah-sah saja, tidak masalah,” tutupnya, dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com, Rabu.

Bantuan dari China

Sebelumnya, Mualem telah mendatangkan tim dari China untuk mendeteksi mayat korban banjir bandang di Aceh yang diduga hingga saat ini masih tertimbun lumpur.

Mualem menyebutkan, mereka berjumlah lima orang akan membantu pencarian korban tertimbun lumpur menggunakan perangkat khusus.

“Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” kata Mualem dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/12/2025).

Menurut Mualem, khususnya di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, masih ada mayat yang belum ditemukan.

“Lumpur itu sampai pinggang, jadi mereka ada alat untuk membantu kita,” ujarnya.

Bantuan tersebut berasal dari perusahaan multinasional Upland Resources yang beroperasi di United Kingdom, Malaysia, dan Indonesia. 

Penyerahan bantuan secara simbolis berlangsung di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, pada Senin (15/12/2025) malam.

Bantuan kemanusiaan

Mualem mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian dan solidaritas yang diberikan oleh Upland Resources. 

Dalam kesempatan tersebut, Mualem menekankan bahwa semangat kemanusiaan harus menjadi landasan utama dalam menghadapi bencana, tanpa memandang latar belakang pemberi bantuan.

"Pada prinsipnya kita ini kemanusiaan. Siapa saja yang menolong kita, tetap ikhlas kita terima. Siapa saja, di mana saja," kata Mualem.

BANTUAN - Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), usai memimpin rapat koordinasi penanganan darurat di Posko Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12/2025) malam. Ia menegaskan, pemerintah Aceh tidak mempersulit bantuan luar negeri masuk ke Tanah Rencong.
BANTUAN - Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), usai memimpin rapat koordinasi penanganan darurat di Posko Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12/2025) malam. Ia menegaskan, pemerintah Aceh tidak mempersulit bantuan luar negeri masuk ke Tanah Rencong. (Kompas.com/Zuhri Noviandi)

Bantuan diprioritaskan yang terdampak parah

Gubernur Aceh juga mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan disalurkan ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan dan terdampak parah oleh bencana.

"Ke mana yang membutuhkan. Yang urgent dan paling teruk (parah) ada beberapa kawasan, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireuen. Juga ke Takengon dan Beutong, serta Langsa," ujar Mualem.

Chairman & CEO Upland Resources, Datuk Bolhassan Di, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana internal perusahaan yang dilakukan di tiga negara tempat Upland beroperasi.

"Alhamdulillah, PT kita Upland di UK, Indonesia, dan Malaysia dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 777 juta," ujar Bolhassan.

Dana yang terkumpul kemudian diwujudkan dalam bentuk pembelian kebutuhan pokok dari penyedia lokal di Aceh.

"Kita dibantu oleh tim-tim di sini untuk menyediakan barang-barang lokal dan membantu menyebarkannya ke lokasi-lokasi yang diarahkan langsung oleh Bapak Gubernur," tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.