Kecamatan Pining Masih Terkurung, Warga Terpaksa Berjalan Kaki 10 Jam untuk Jemput Bantuan 
December 16, 2025 05:30 PM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Rasidan | Gayo Lues 

TribunGayo.com, BLANGKEJEREN - Pascabanjir bandang dan longsor di Kabupaten Gayo Lues, warga di Kecamatan Pining masih terkurung.

Bahkan warga terpaksa harus berjalan kaki selama 10 jam perjalanan untuk menjemput bantuan.

Informasi yang dihimpun TribunGayo.com, Senin (15/12/2025), ruas jalan nasional maupun provinsi di wilayah tengah Aceh tepatnya Gayo Lues, hingga kini masih tertimbun longsor dan arus transportasi masih lumpuh total.

"Distribusi logistik bantuan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Gayo Lues masih terganggu.

Karena akses jalan masih putus total, terutama ruas jalan antara kecamatan di kabupaten itu," kata Bupati Gayo Lues, Suhaidi.

Dikatakan, Kabupaten Gayo Lues juga masih krisis bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji. 

Serta arus listrik yang belum normal dan masih diberlakukan sistem menyala secara bergiliran.

Pasokan BBM maupun gas elpiji terpaksa dipasok lewat jalur Babahrot Blangpidie menuju Terangun dengan medan yang sangat berat.

Warga Terkurung dan Terisolasi

Secara terpisah Sabri dan sejumlah warga Pining lainnya mengaku, warga di Kecamatan Pining hingga saat ini masih terkurung dan terisolasi

"Bahkan warga untuk menjemput bantuan dari pemerintah daerah juga terpaksa harus berjalan kaki hingga ke arah desa Uring atau sekitar 10 jam perjalanan kaki.

Akses menuju Kecamatan Pining masih tertimbun longsor dan sebagian besar ruas jalan provinsi itu putus total.

Begitu juga halnya dari Kecamatan Pining menuju Lokop Aceh Timur juga masih putus total, sehingga warga masih terkurung," sebutnya. (*)

Baca juga: Bupati Aceh Tenggara Minta BPJN Tambah Alat Berat, Jalan ke Gayo Lues Butuh Secepatnya Tembus

Baca juga: Stok BBM Terbatas di Gayo Lues, Kendaraan Mengantre Panjang di SPBU

Baca juga: 16 Hari Pascabanjir Bandang, Jalan Nasional Aceh Tenggara- Gayo Lues Masih Putus

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.