SPEKULASI Kasus Anak Bunuh Ibu di Medan, Apakah Sang Ayah Terlibat? Ini Jawaban Polisi
December 16, 2025 06:27 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus anak bunuh ibu kandung di Kota Medan masih menimbulkan tanda tanya di tengah-tengah masyarakat. 

Masyarakat belum puas dengan fakta polisi yang menyebut anak 12 tahun membacok ibunya sebanyak 20 kali saat tidur. 

Apalagi, pelaku SAS (12) masih kelas 6 SD. 

Publik mulai berspekulasi bahwa kasus melibatkan orang lain, yakni sang suami.  

Apakah benar suami dari korban Faizah Soraya terlibat pembunuhan? 

Saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan bahwa pihaknya masih proses sidik dan lidik terhadap pelaku yang masih dibawa umur.

"Masih proses sidik dan lidik agar maksimal," ucap AKBP Bayu Putro, Selasa (16/12/2025). 

Sementara itu, terkait dengan viral di media sosial, yang diduga suami korban, ikut dalam aksi pembunuhan tersebut, namun Kasat Reskrim Polrestabes Medan engga berkomentar dengan hal ini.

Dalam waktu dekat, Bayu mengungkap bahwa akan segera di rilis oleh Kapolrestabes Medan.

"Akan segera dilakukan release oleh pimpinan (Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak)," ujarnya.

Identitas pelaku pembunuhan ibu kandungnya, Faizah Soraya (42), semakin terkuak. 

Pelaku berinisial SAS ternyata masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan. 

Baca juga: MESKI Sudah Diperlihatkan Ijazah Asli Jokowi, Roy Suryo Cs Masih Tetap Ngotot Bilang Palsu

Baca juga: Tambah 10 CCTV, Pemudik Nataru Bisa Lihat Kondisi Lalu Lintas di 50 Titik Kota Siantar 24 Jam

Hal itu menyangkal infomasi yang beredar sebelumnya bahwa pelaku berstatus pelajar SMP.

Menurut keterangan warga setempat, keluarga korban telah lama tinggal di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, selama 20 tahun.

Pelaku SAS adalah anak kedua dari dua bersaudara, dengan kakaknya yang kini duduk di bangku SMA.

"Jadi anaknya itu masih SD kelas 6, emang badannya gede (besar),” ucap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (11/12/2025).

Warga pun terkejut, SAS dikenal sebagai anak yang baik, pendiam, ramah, dan juga berprestasi di sekolahnya.
 
"Kami tidak menyangka anaknya bisa melakukan itu. Ia adalah anak yang paling ramah, baik saat bertemu dengan orang, tak hanya itu ia juga berprestasi dalam mengikuti lomba di sekolahnya," ujar warga.

Warga juga mengungkapkan bahwa keluarga korban termasuk tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

Diketahui, Korban hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga dan sangat jarang keluar rumah.

"Mereka itu orangnya tertutup, jadi satu keluarga itu jarang keluar rumah, hanya saja ketika berpapasan baru lah mereka menegur kami. Korban memang enggak pernah bergaul dengan tetangga dan tidak pernah keluar," lanjutnya.

Jarang interaksi ini membuat warga tidak mengetahui masalah internal di dalam rumah tangga, hingga akhirnya warga dikejutkan dengan adanya pembunuhan di dalam rumah.

"Kita tidak tahu permasalahan keluarganya. Yang kami tahu itu saat kejadian lah ada pembunuhan," ucapnya.

Namun, warga menduga kuat bahwa motif pembunuhan berawal dari masalah rumah tangga.

"Itulah kami tidak tahu kalau si korban ini sering memarahi anaknya, karena si korban di rumah terus. Mungkin karena emaknya itu cerewet, jadi mungkin sakit hati, dalam agama mereka kuat. Padahal udah mau tamat sekolah pelaku ini,” pungkasnya. 

(Cr9/tribun-medan.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.