- Warga Langkahan, Kabupaten Aceh Utara ngamuk membakar truk yang mengangkut bantuan sembako untuk korban banjir.
Peristiwa pembakaran truk sembako tersebut terjadi Desa Pante Gaki Balei, Langkahan Aceh Utara, pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Truk tersebut milik Satuan Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, yang dikabarkan akan menyalurkan bantuan ke warga.
Namun di lokasi terjadi salah paham.
Kabarnya, pembakaran dipicu kekecewaan warga yang mengaku rombongan pembawa bantuan hanya datang merekam foto dan video seolah-olah sedang menyalurkan sembako.
Kondisi ini memicu amarah warga yang sejak pagi menunggu bantuan di tengah wilayah yang masih terisolasi dan minim pasokan makanan.
Kemarahan warga akhirnya meledak hingga mobil rombongan dibakar di lokasi.
Api cepat membesar dan menarik perhatian warga lain yang sudah geram dengan tindakan tersebut.
Momen pembakaran itu viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @medantalkviral, memicu banyak reaksi dan kecaman dari warganet.
Pihak berwenang disebut sedang mengumpulkan keterangan dan menelusuri dugaan bahwa bantuan sengaja tidak disalurkan.
Warga berharap kejadian seperti ini tidak terulang karena mereka sangat membutuhkan bantuan nyata.
Namun,Kepala Satpol PP/WH Aceh Utara, Iskandar, mengonfirmasi kejadian tersebut, mengatakan bahwa truk bantuan logistik tersebut terbakar setelah terbalik.
Sementara Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Aceh Utara, Halidi, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (11/12/2025), menjelaskan bahwa truk dengan nomor polisi BL 8013 KI tersangkut di jalanan berlumpur akibat banjir sejak sore hari.
"Saat proses evakuasi truk, ban truk pecah. Personel Satpol PP sudah menjelaskan kepada warga bahwa truk itu untuk desa lain, bukan desa itu. Namun warga memaksa agar barang diturunkan di desa mereka," ujar Halidi.
Dia menambahkan bahwa petugas berusaha menarik truk tersebut, tetapi hingga malam hari usaha tersebut gagal.
"Setelah itu tiba-tiba ada yang membakar mobil," katanya.
Situasi semakin tidak terkendali ketika warga menolak memahami bahwa isi bantuan tersebut ditujukan untuk desa lain, sementara bantuan sudah didistribusikan di desa mereka.
Halidi menyebutkan bahwa kasus ini kini sedang ditelusuri oleh petugas kepolisian.
Ia berharap di tengah kondisi krisis seperti ini, masyarakat tidak kehilangan logika dan empati.
"Sesuai pernyataan Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil (Ayahwa), kami meminta masyarakat untuk tenang. Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan mengenai bahan pangan. Distribusi terus dilakukan secara merata ke seluruh desa," tambahnya.
Halidi juga menekankan pentingnya dukungan keamanan untuk distribusi logistik, sehingga relawan dan petugas negara dapat bekerja dengan baik di seluruh lokasi pengungsian.
Kasatpol PP/WH Aceh Utara Iskandar menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula setelah adanya perintah dari Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil (Ayahwa), untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana banjir di daerah terisolir.
Bantuan tersebut awalnya direncanakan untuk dikirim melalui rute Cot Girek ke Langkahan.
Namun karena gangguan komunikasi, pengiriman dilakukan melalui rute yang berbeda, yaitu Langkahan menuju Sarah Raja.
Rute tersebut ternyata tidak dapat dilalui karena jalan ditutupi material longsor dan tumpukan lumpur.
Akibatnya, truk kembali ke jalur awal dan saat berada di Gampong Pante Gaki Bale, insiden ini terjadi.
Truk yang berisi bantuan logistik terhenti karena terperangkap lumpur, lalu ban pecah.
"Truk Satpol PP (BL 8013 KI) tertahan dengan lumpur dan lengket, serta truk mengalami pecah ban," jelas Iskandar.
Setelah kejadian tersebut, masyarakat yang datang ke lokasi meminta agar bantuan logistik dibagikan di tempat.
Ketegangan muncul ketika petugas menjelaskan bahwa bantuan tersebut ditujukan untuk desa lain.
"Akibat keadaan tidak terkendali, masyarakat saling berdesakan dan terlihat emosi yang kemudian meningkatkan truk terjungkal, selanjutnya terbakar," kata Iskandar.
Pihak Satpol PP/WH Aceh Utara segera menyiapkan laporan resmi ke polisi terkait peristiwa tersebut.
"Ya akan kita siapkan (laporan ke polisi), laporan terkait kronologis kejadian," tambahnya.
Iskandar juga mengungkapkan bahwa Bupati Aceh Utara, Ayahwa, menghimbau agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi situasi ini.
(*)