BATAM, TRIBUNBATAM.id – Menyambut Hari Raya Natal 25 Desember 2025, Himpunan Pengusaha Penyalur Tenaga Kerja Dalam Negeri (HPPTKDN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar kegiatan berbagi kasih ke Panti Jompo dan Lansia True Love Batam di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Senin (15/12/2025).
Kegiatan ini menjadi wujud nyata cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama, khususnya para lansia dan anak-anak yang berada di Yayasan True Love Batam, dalam semangat Natal yang penuh damai dan sukacita.
Ketua HPPTKDN Kepri, Willi, mengatakan momentum Natal sebagai ajang mengingat dan mengenang kasih sayang orang tua yang telah membesarkan dan merawat anak-anaknya dengan penuh cinta.
“Sebagai manusia, kita ada sampai hari ini tentu tidak terlepas dari kasih sayang orang tua yang telah membesarkan dan merawat kita dengan penuh cinta,” ujar Willi.
HPPTKDN memilih panti jompo dan lansia sebagai sasaran kegiatan berbagi sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian kepada para orang tua yang telah mengabdikan hidupnya bagi keluarga dan masyarakat.
“Kita bisa berada di titik ini karena peran orang tua. Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi kasih dan mengingat kembali pengorbanan mereka,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, HPPTKDN Kepri berbagi kasih kepada 35 orang lansia, 16 anak yatim, serta 10 orang pengurus Yayasan True Love Batam.
“Kami bersyukur seluruh anggota HPPTKDN bisa berbagi bersama. Harapan kami, apa yang diberikan dapat menjadi berkat bagi saudara-saudara kita di Panti Jompo dan Lansia True Love Batam,” kata Willi.
Sementara itu, Ketua Yayasan True Love Batam, Intan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian serta kepedulian yang diberikan oleh HPPTKDN Batam.
Intan mengatakan, pelayanan yang dilakukan yayasan bermula dari kegiatan turun langsung ke jalanan dan kawasan permukiman liar (ruli) untuk menolong para lansia terlantar.
Dalam perjalanannya, Intan menemukan banyak orang tua yang tidak mendapatkan perawatan layak, akibat keterbatasan ekonomi dan kurangnya perhatian keluarga.
“Kami pernah menemukan orang tua yang dikurung, diperlakukan tidak layak, bahkan terlantar. Dari situlah kami mulai membawa kasur, kebutuhan pokok, memandikan, dan mengedukasi keluarga tentang cara merawat orang tua dengan benar,” ungkap Intan.
Karena keprihatinan tersebut, pada tahun 2014 Intan mendirikan sebuah lembaga pelayanan sosial dengan menjual rumah pribadinya, demi menyewa tempat untuk menampung para lansia terlantar.
Pelayanan pun terus berkembang hingga kini telah berjalan lebih dari 10 tahun.
Tak hanya merawat lansia, Yayasan True Love Batam juga membantu anak-anak putus sekolah melalui pendidikan paket, menyekolahkan mereka kembali ke sekolah formal, hingga mendirikan panti asuhan dalam dua tahun terakhir.
Salah satu kisah inspiratif adalah Lili Skarina, anak binaan yayasan yang berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan. Ia kini mengabdikan diri sebagai perawat bagi para lansia di yayasan tersebut.
“Banyak orang tua yang datang dalam kondisi sakit parah, bahkan luka berat. Puji Tuhan, dengan pelayanan kasih dan perawatan yang tekun, banyak yang mengalami pemulihan,” kata Intan.
Intan mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung pelayanan sosial Yayasan True Love Batam, baik melalui doa maupun bantuan nyata, agar perhatian terhadap para lansia dan generasi muda terus berlanjut.(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)