TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado masih bergumul dengan jalan rusak.
Bukan hanya di jalan terpencil.
Kerusakan juga ditemui di jalan utama.
Contohnya di Jalan 17 Agustus.
Lubang ditemui di jalan tempat berkantornya sejumlah instansi pemerintah tersebut.
Salah satu titik lubang berada di depan Pengadilan Agama.
Disana lubang berderet di tengah jalan.
Salah satu lubang cukup besar hingga dapat membuat kendaraan roda empat yang terperosok bergetar dan roda dua oleng.
Selain berbahaya, jalan bopeng juga mengganggu pemandangan.
Kesan kumuh terlihat di jalan tersebut.
Roy pengguna jalan mengaku kendaraannya beberapa kali terperosok masuk lubang.
"Sepeda motor saya masuk disana, rasanya bergetar," kata dia.
Sebut dia, ada risiko kecelakaan.
Namun ada pula risiko kerusakan kendaraan secara permanen.
"Ini bisa merusak ban dan komponen lainnya," katanya.
Ia meminta pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan itu.
Karena sangat membahayakan.
"Apalagi ini jalan yang penting," katanya.
Ada juga jalan yang rusak lainnya yaitu di jalan Pingkan Matindas di Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Tikala, Manado.
Amatan Tribun Manado. Senin (15/12/2025), ada beberapa lubang dalam posisi yang berdekatan di jalan tersebut.
Salah satunya masuk kategori berbahaya karena cukup besar serta posisinya tepat di tengah jalan.
Jalan yang naik turun serta permukaan tak rata, kian menambah ngeri mengendara di tempat itu.
Andy salah satu warga mengaku musti berhati hati melintasi jalan tersebut.
"Soalnya lubang banyak dan berdekatan," kata dia.
Ia meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut.
Karena banyak digunakan warga.
Diketahui jalan Pingkan Matindas sangat penting sebagai perhubungan warga
Paal Dua, Banjer dan Tikala ke pusat kota Manado.
Selain itu juga di Jalan Samratulangi, Pasar 45, Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang, Manado, Sulut.
Amatan Tribun Manado, Minggu (14/12/2025) siang, sebuah lubang menganga tepat di tengah jalan, samping tugu pendaratan Batalyon Worang.
Lubang tersebut cukup besar hingga bisa membuat kendaraan roda empat berguncang dan roda dua oleng.
Keberadaan lubang tersebut juga menambah potensi macet di kawasan itu.
Karena kendaraan harus berjalan pelan demi menghindari lubang.
Adanya lubang juga mengganggu pemandangan.
Suasana jorok dan beraturan langsung terbit seiring dengan kemunculan lubang tersebut.
Sally salah satu pengendara mengaku sempat terperosok ke dalam lubang.
Saat itu ia dan anaknya melewati jalan tersebut.
"Motor yang kami naiki memang tidak terjatuh, tapi badan jadi sakit, penyakit wasir saya kambuh," katanya.
Ia meminta pemerintah sesegera mungkin memperbaiki lubang jalan tersebut.
"Harus segera diperbaiki," kata dia.
(TribunManado.co.id/Art)
