BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Seorang nelayan sekaligus pemancing, Sukri (48), warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai, dilaporkan hilang di laut setelah diduga terjatuh dari kapal saat melaut di Perairan Tanjung Merun, Kabupaten Bangka Selatan.
Hingga Selasa (16/12), Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian intensif dengan menyisir perairan sekitar lokasi kejadian.
Komandan Pos Unit Siaga SAR Toboali, Afrian Nur Fajar, mengatakan informasi awal terkait kejadian orang jatuh ke laut (man over board/MOB) diterima sekitar pukul 09.00 WIB. Laporan tersebut disampaikan perangkat Desa Pasir Putih setelah mendapat informasi dari rekan korban.
“Informasi awal kami terima terkait kecelakaan kapal MOB nelayan KM Sinar Surya di perairan Tanjung Merun,” ujar Afrian kepada Bangkapos.com, Selasa (16/12).
Afrian menjelaskan, peristiwa bermula pada Senin (15/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, korban berangkat melaut menggunakan KM Sinar Surya dari Pantai Pasir Putih bersama satu kapal nelayan lainnya milik Amir. Kedua kapal menuju fishing ground di perairan Tanjung Merun untuk menangkap ikan.
Namun, pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, kapal milik Amir mendekati KM Sinar Surya yang berjarak sekitar 50 meter. Saat itu, Amir tidak melihat Sukri berada di atas kapal.
Menyadari kondisi tersebut, Amir langsung berupaya melakukan pencarian di sekitar kapal dan perairan sekitar, namun korban tidak ditemukan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan pencarian.
Lokasi kejadian diperkirakan berada di titik koordinat 03°02.933’ Lintang Selatan dan 106°54.940’ Bujur Timur, atau sekitar 26 nautical mile dengan radial 97 derajat dari Unit Siaga SAR Toboali.
“Setelah dilakukan koordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait, tim langsung bergerak melakukan operasi pencarian menggunakan sarana laut,” kata Afrian.
Dalam operasi SAR tersebut, tim gabungan mengerahkan sejumlah peralatan, antara lain Rescue Car D-Max Type II, Kapal Polisi KP 1302 Type C3 milik Polairud, perlengkapan medis, alat komunikasi, serta peralatan navigasi laut.
Pencarian dilakukan dengan menyisir perairan di sekitar lokasi kejadian perkara, menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan arah arus laut. Berdasarkan laporan saat operasi berlangsung, cuaca terpantau berawan dengan kecepatan angin sekitar 12 knot yang bertiup dari arah barat ke timur.
Unsur SAR yang terlibat meliputi Basarnas melalui Unit Siaga SAR Toboali, Satpolairud Polres Bangka Selatan, Ditpolairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, PB Damkar Bangka Selatan, keluarga korban, serta masyarakat setempat.
“Kami terus memperluas area pencarian dengan mempertimbangkan kemungkinan korban terbawa arus,” ujar Afrian.
Sementara itu, Kepala Satpolairud Polres Bangka Selatan, Iptu Mulia Renaldi, membenarkan laporan orang hilang tersebut.
Menurutnya, laporan diterima sekitar pukul 09.00 WIB, setelah korban diketahui tidak kembali dari aktivitas melaut.
“Setelah menerima laporan, kami bersama instansi terkait langsung melakukan pencarian di sekitar perairan Tukak Sadai sesuai koordinat yang dilaporkan,” katanya.
Ia mengimbau para nelayan dan warga yang melintas di sekitar lokasi kejadian untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Aparat juga mengingatkan nelayan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca, kelengkapan keselamatan, dan komunikasi sebelum melaut. (u1)