TRIBUNJAMBI.COM - Dunia transportasi logistik di Jambi kembali berduka dengan terjadinya tragedi kemanusianaa.
Eko S (45), seorang sopir batu bara yang tengah berjuang mencari nafkah, mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (16/12/2025) sore.
Dia menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok orang yang diduga pelaku pungutan liar (pungli).
Peristiwa tragis ini bermula pada Minggu (14/12/2025) saat Eko melintasi kawasan Muara Kumpeh, Muaro Jambi.
Kejadian yang bermula dari pemerasan di jalanan ini berakhir menjadi aksi pengeroyokan maut yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari unggahan akun Instagram @jambihits_id, korban diduga dicegat dan dimintai sejumlah uang.
Meski kronologi pastinya masih didalami, muncul dugaan bahwa Eko menolak memberi atau jumlah nominal yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan para pelaku.
Ketegangan memuncak saat para pelaku mengejar korban hingga ke lokasi pembongkaran muatan di Talang Duku.
Baca juga: Warga Geruduk Polres Tuban Usai Kapolres Dicopot: Kasus Dugaan Pungli Surat Tanah
Baca juga: Angkutan Batu Bara Perparah Kerusakan Jalan Lingkar di Jambi
Baca juga: Ternyata Jeritan dari Mobil Boks di Tol Sebapo Jambi Suara Sopir Dikurung Kernet, Ini Penyebabnya
Di sanalah pengeroyokan terjadi hingga mengakibatkan Eko menderita luka parah dan jatuh koma di rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Unggahan mengenai nasib malang Eko S langsung dibanjiri komentar emosional dari warganet.
Berikut adalah beberapa poin utama dari reaksi mereka:
Sisi Humanis Korban
Warganet dengan akun @maz*** mengungkap bahwa almarhum adalah tulang punggung keluarga yang istrinya bekerja berjualan tekwan di dekat PU Kota Jambi.
Empati untuk Keluarga
Akun @myp*** mengekspresikan kesedihan mendalam mengingat korban hanya seorang sopir yang bekerja demi anak istri di rumah.
Ia mendoakan korban syahid dan meminta ketegasan dari pihak kepolisian serta pemerintah Jambi.
Baca juga: Marak Pungli Terhadap Sopir Batubara di Simpang Pitco Sarolangun, PSTB Angkat Suara
Baca juga: Poin Penegasan Pengacara Jokowi soal Keaslian Ijazah Usai Tunjukkan ke Roy Suryo Cs di GPK
Kecaman terhadap Keamanan
Beberapa warganet, seperti akun @alv*** dan @fur***, menyuarakan kemarahan atas maraknya premanisme.
Mereka mendesak tindakan nyata dari aparat karena hukum rimba mulai dianggap sebagai solusi oleh masyarakat yang geram.
Sorotan pada Lokasi Kejadian
Akun @bun*** menyayangkan wilayah Kumpeh yang kembali tercoreng oleh aksi kriminalitas kelompok yang diduga bertindak berani karena merasa berada di wilayah sendiri ("kandang sendiri").
Kasus ini menambah daftar panjang potret kelam keamanan bagi para pengemudi batu bara di Provinsi Jambi yang kerap menjadi sasaran empuk praktik pungli jalanan.
DISCLAIMER
Baca juga: 4 Film Indonesia Terbaru di Netflix, Ada Kampug Jabang Mayit dan Sihir Pelakor
Baca juga: Prediksi Skor Talavera vs Madrid , Head-to-Head dan Statistik di Copa del Rey
Baca juga: Operasi Wirawaspada dan Pertambangan, Imigrasi Amankan 220 WNA Diduga Melanggar Izin Tinggal
Baca juga: Bayi Laki-Laki dan Secarik Kertas Bertulis Pesan di Kerinci Tadi Pagi