Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Protein berfungsi sebagai bahan pembangun utama sel dan jaringan tubuh.
Selain itu, protein juga membantu memperbaiki sel yang rusak, mendukung pertumbuhan otot, serta berperan dalam pembentukan antibodi untuk melawan infeksi.
Pada masa pertumbuhan, kebutuhan protein anak relatif tinggi dibandingkan orang dewasa.
Kekurangan protein pada anak dapat menimbulkan berbagai dampak serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak Kekurangan Protein pada Anak
Mencukupi kebutuhan protein pada masa tumbuh kembang anak sangat penting.
Berikut ini dampak buruk yang bisa terjadi jika anak kekurangan protein.
1. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh asupan protein harian.
Jika asupan protein anak kurang, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.
Salah satu tanda anak mengalami kekurangan protein adalah mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak lain seusianya.
Protein penting untuk pembentukan hormon pertumbuhan dan sel-sel tubuh, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Untuk mencegah stunting, pastikan orang tua mencukupi kebutuhan protein pada anak dengan jumlah yang dianjurkan.
2. Imunitas tubuh menurun
Kekurangan protein bisa membuat tubuh anak sulit untuk memproduksi antibodi yang cukup.
Ini menyebabkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit menurun.
Efeknya, anak-anak yang kekurangan protein akan lebih mudah terserang penyakit daripada anak yang mengonsumsi protein dalam jumlah cukup.
3. Gangguan perkembangan otak dan konsentrasi
Asupan protein yang tidak mencukupi dapat memengaruhi perkembangan otak anak.
Akibatnya, anak dapat mengalami kesulitan belajar, konsentrasi menurun, dan prestasi akademik terganggu.
4. Kehilangan massa otot
Ketika asupan protein berkurang, tubuh akan mengambil protein yang tersimpan di dalam otot untuk memelihara jaringan dan fungsi tubuh lain.
Hal ini menyebabkan tubuh anak kehilangan massa ototnya.
Selain kehilangan massa otot, kekurangan protein juga bisa menyebabkan penyusutan otot yang akhirnya membuat anak sulit menjaga kekuatan dan keseimbangan tubuhnya.
5. Rambut mudah rontok
Kekurangan asupan protein bisa memicu kerontokan rambut pada anak.
Saat tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan makin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat.
Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan lebih tipis.
6. Proses penyembuhan luka menjadi lambat
Kekurangan asupan protein dapat membuat produksi kolagen menurun, sehingga menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.
Hal ini menyebabkan luka akan menjadi lebih sulit untuk sembuh.
Itulah beberapa dampak yang bisa terjadi pada anak yang kekurangan asupan protein selama masa tumbuh kembangnya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, sebaiknya orang tua mencukupi kebutuhan protein anak sesuai dengan anjuran yang diberikan.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Fitkom HI-C Tablet Hisap adalah multivitamin lengkap dengan rasa yang enak yang disukai anak-anak dengan kandungan vitamin, mineral, buah dan sayur.
Multivitamin ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak-anak di usia pertumbuhan serta membantu memelihara kesehatan anak.
Tersedia dalam bentuk tablet hisap dan gummy yang disukai anak.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.