TRIBUNSUMSEL.COM - Ada 22 luka di tubuh bocah berusia 9 tahun yang ditemukan di rumah mewah di kawasan Kota Cilegon, Banten diungkap polisi.
Dari total luka, 19 di antaranya merupakan luka akibat benda tajam jelas Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan.
"Jadi untuk pengamatan luar itu, ada luka sebanyak 22. 22 terdiri dari 19 luka kekerasan benda tajam. Nah, tapi enggak tahu nih apakah dia menggunakan pisau atau apa kita belum tahu karena barang bukti tidak ada kan," kata Sigit saat dihubungi, Rabu (17/12/2025).
Sementara, kata Sigit, tiga luka lainnya diduga berasal dari benda tumpul.
Namun, posisi berada di bagian yang fatal yakni leher dan dada.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari kedokteran untuk kepastian jumlah lukanya ungkap Sigit.
"Visum kan belum keluar nih, kita tidak bisa ini," ucapnya.
Di sisi lain, Sigit mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk membuat terang kasus ini.
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang berada di belakang garis polisi di sebuah rumah di kawasan Kota Cilegon, Banten.
Dari video yang beredar, disebutkan bocah itu diduga tewas karena menjadi korban perampokan.
"Seorang anak diduga jadi korban pemb*n*han dalam peristiwa per*mp**an," tulis akun media sosial seperti dikutip.
Adapun peristiwa tewasnya bocah itu terjadi pada Selasa (16/12/2025). Jajaran Polsek Cilegon yang menerima laporan itu langsung mendatangi lokasi untuk penyelidikan.
Kapolsek Cilegon Kota, Komisaris Polisi Firman Hamid, menegaskan komitmen kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut secara profesional dan transparan.
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Saat ini Polsek Cilegon Kota bersama Satreskrim Polres Cilegon telah melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif. Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” kata Firman dikutip Rabu (17/12/2025).
Dari penyelidikan sementara, korban diketahui berinisial E (9). Adapun keterangan saksi awal berinisial D (adik E), kejadian itu bermula sekitar pukul 14.20 WIB.
Saat itu, ayah korban berinisial HM menerima panggilan telepon dari anak keduanya yang terdengar panik dan meminta pertolongan.
Mendapat kabar tersebut, HM segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan menuju rumah keluarga di Komplek BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon.
Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat.
Korban kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bethsaida menggunakan kendaraan pribadi bersama saksi.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal.
Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami luka akibat tusukan benda tajam.
Saat ini, polisi tengah mengusut kasus itu dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal bersama tim Identifikasi Satreskrim Polres Cilegon guna mencari dan mengumpulkan petunjuk.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait kasus tersebut, serta mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi,” ucapnya.
Isak Tangis Haji Maman, Anak Bungsu Tewas diduga Dirampok di Rumah Cilegon, Sempat Ditelepon Darurat
Mantan Sekretaris DPC PPP Kota Cilegon, Maman Suherman, terisak menangis setelah mengetahui putra bungsunya yang masih duduk di bangku SD itu tewas diduga jadi korban pembunuhan disertai perampokan.
Adapun tragedi ini terjadi di kediamannya di perumahan mewah Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, pada Selasa, (16/12/2025) siang.
Saat tragedi yang menewaskan anaknya itu, Haji Maman tengah berada di kantor dan mendapatkan telepon darurat dari anak keduanya.
Baca juga: Detik-detik Perampokan Rumah Mewah di Cilegon, Anak Haji Maman Usia 9 Tahun Tewas Dengan 14 Tusukan
Mendapat kabar tersebut, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.
Pantauan TribunBanten.com di lokasi kejadian sekitar pukul 20.30 WIB, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan di rumah korban.
Dari video yang beredar, Maman Suherman yang menggenakan baju lengan pendek berwarna putih menangis terseduh-seduh ditenangkan kerabatnya saat itu puluhan warga setempat serta keluarga korban hadir di rumah duka.
Kemudian ada seorang perempuan yang sampai jatuh pingsan saat baru tiba di rumah duka.
Kematian anaknya berinsiial MAHM yang masih berusia 9 tahun secara tragis itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB, saat ayah korban, H. Maman, menerima telepon darurat dari anak keduanya, D (8), yang berteriak meminta pertolongan.
D diketahui berada di rumah bersama korban ketika kejadian berlangsung.
Mendapat kabar tersebut, Haji Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.
Setibanya di lokasi, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.
“Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis,” demikian keterangan awal yang diterima dari Polsek Cilegon, Polres Cilegon.
Baca juga: Sosok Haji Maman Pemilik Rumah Mewah di Cilegon Dirampok hingga Anak Bungsu Tewas, Dewan Pakar PKS
Korban sempat dilarikan ke RS Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami 14 luka tusukan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Tak berselang lama, tepatnya pukul 15.20 WIB, personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon bersama anggota Polsek Cilegon langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.
Lurah Ciwaduk, Nurul Hadiyati membenarkan informasi tersebut.
"Ia betul (ada pembunuhan,-red), cuma saya belum bisa kasih statement banyak. Kita nunggu informasi dari pihak kepolisian dulu yah," ungkapnya.
Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di RS Bethsaida, Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon, untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
Garis polisi tampak terpasang di area pintu masuk, sementara petugas kepolisian terlihat keluar masuk rumah untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasus ini kini ditangani oleh aparat kepolisian Polres Cilegon guna memastikan penyebab kejadian serta mengungkap pelaku yang bertanggung jawab.
"Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” kata Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, kepada wartawan, Selasa malam.
Pihak Polres Cilegon memastikan bahwa kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan intensif.
Polisi belum mengungkap motif maupun terduga pelaku, dan masih mendalami seluruh fakta serta alat bukti yang ditemukan di lapangan.
Sejak Rabu pagi (17/12/2025), karangan bunga ucapan belasungkawa juga tampak berjejer di depan halaman rumah mewah tersebut, mulai dari keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, keluarga besar SD Islam Al-Azhar 40 Cilegon, serta karangan bunga dari Wakil Bupati Serang, Najib Hamas.