Satu Siklon dan Dua Bibit Siklon Tropis Picu Peningkatan Curah Hujan di Indonesia Sepekan ke Depan
December 17, 2025 04:47 PM

 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya satu Siklon Tropis dan dua Bibit Siklon Tropis yang saat ini memengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan berpotensi meningkatkan curah hujan secara signifikan dalam sepekan ke depan 16-22 Desember 2025.

Bibit Siklon Tropis 91S yang berada di Samudra Hindia barat Lampung telah berkembang menjadi Siklon Tropis Bakung sejak 12 Desember 2025. Siklon ini memiliki tekanan udara minimum 1.000 hPa dengan kecepatan angin maksimum 35 knot. Selain itu, masih terdapat Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa serta Sirkulasi Siklonik di perairan Nusa Tenggara Timur yang berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 95S.

Dilansir dari laman bmkg.go.id, Rabu (17/12/2025), BMKG menjelaskan, keberadaan sistem-sistem tersebut memicu terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan serta Jawa sampai Nusa Tenggara. Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.

Dalam tiga hari terakhir, hujan sangat lebat telah tercatat di sejumlah wilayah. Di antaranya Riau sebesar 106 mm di Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II, Bali sebesar 110 mm di Stasiun Geofisika Denpasar, serta Sumatera Barat sebesar 121 mm di Stasiun Klimatologi Sumatera Barat.

 

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Jalur Ende-Maumere Amblas, Bupati Ende Langsung Pantau

 

 

 

Selain pengaruh siklon, aktivitas Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin juga turut memperkuat potensi hujan signifikan di berbagai wilayah Indonesia. Dampak yang ditimbulkan antara lain banjir dan genangan, gangguan transportasi, hingga tanah longsor.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

BMKG memprediksi, dalam sepekan ke depan Siklon Tropis Bakung akan bergerak ke arah barat daya menjauhi Indonesia dan berada di Samudra Hindia barat daya Lampung. Intensitasnya diperkirakan meningkat dengan kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot dan tekanan udara minimum 981 hPa. Meski menjauh, siklon ini masih berpotensi memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Lampung dan Bengkulu.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93S diprediksi berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.005 hPa. Bibit siklon ini berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat di wilayah Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang di Jawa Timur dan Bali.

Adapun Bibit Siklon Tropis 95S yang berada di Laut Arafura barat daya Papua Selatan diperkirakan bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.005 hPa. Bibit siklon ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku bagian tenggara dan Papua Selatan.

 

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Curah Hujan Sangat Tinggi di NTT Periode Desember 2025-Januari 2026

 

Pada skala global, BMKG mencatat Indian Ocean Dipole (IOD) masih berada pada fase negatif dengan nilai Dipole Mode Index (DMI) -0,63. Kondisi ini mendukung peningkatan pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat. Kelembapan udara yang tinggi serta atmosfer yang relatif labil membuat potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, dan tanah longsor. 

Masyarakat juga diminta untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, maupun media sosial @infoBMKG, serta tidak mudah mempercayai informasi dari sumber yang tidak resmi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.