Hari Kedua, Pencarian Nelayan Hilang di Tanjung Merun Diperluas hingga 20 Nautical Mile
December 17, 2025 05:50 PM

TOBOALI, BABEL NEWS - Upaya pencarian terhadap nelayan bernama Sukri (48), warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai, yang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Tanjung Merun, Kabupaten Bangka Selatan, terus dimaksimalkan. Memasuki hari kedua operasi pencarian Tim SAR Gabungan secara resmi memperluas area pencarian. Perluasan area ini dilakukan setelah pencarian hari pertama belum membuahkan hasil.

Komandan Pos Unit Siaga SAR Toboali, Afrian Nur Fajar mengatakan, langkah perluasan area pencarian merupakan bagian dari prosedur standar operasi SAR di laut. Terutama pada kasus orang jatuh ke laut atau man over board (MOB) yang dialami oleh Sukri. Perluasan area pencarian hingga radius 20 nautical mile dari titik lokasi kejadian perkara (LKP).

"Memasuki hari kedua, area pencarian kami perluas hingga 20 nautical mile dengan mempertimbangkan arah arus, kecepatan angin, serta kondisi cuaca di perairan," ujar Afrian Nur Fajar, Rabu (17/12).

Menurutnya, pencarian diperluas lantaran Tim SAR menilai korban memiliki kemungkinan terbawa arus laut menjauh dari titik awal kejadian. Sehingga penyisiran tidak lagi difokuskan di satu titik, melainkan melebar ke sejumlah sektor perairan di sekitar Tanjung Merun. Perluasan area pencarian dilakukan ke berbagai sektor dari titik LKP yang berada pada koordinat 03 2.933' Lintang Selatan dan 106 54.940' Bujur Timur. 

Tim SAR gabungan membagi sektor pencarian untuk memastikan seluruh area potensial dapat disisir secara menyeluruh dan sistematis. Dalam pelaksanaan pencarian hari kedua, sejumlah sarana laut kembali dikerahkan, di antaranya Kapal Polisi KP 1302 Type C3 milik Polairud, Rescue Car Dmax Type II, serta peralatan navigasi dan komunikasi. Penyisiran dilakukan dengan pola tertentu menyesuaikan kondisi gelombang dan visibilitas di lapangan.

Berdasarkan laporan cuaca, kondisi perairan saat operasi berlangsung terpantau berawan dengan kecepatan angin sekitar 12 knot yang bertiup dari arah barat ke timur. Faktor tersebut menjadi salah satu dasar perhitungan perluasan area pencarian karena berpotensi mempengaruhi pergerakan korban di laut.

"Dengan kondisi arus dan angin seperti ini, korban bisa saja terbawa cukup jauh dari titik awal, sehingga area pencarian harus diperluas," ujar Afrian Nur Fajar.

Sebelumnya, aktivitas melaut di Perairan Tanjung Merun, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung berujung petaka. Hal ini setelah seorang nelayan bernama Sukri (48) warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai dilaporkan hilang terjatuh dari kapalnya. 

Komandan Pos Unit Siaga SAR Toboali, Afrian Nur Fajar mengakui, informasi awal kecelakaan kapal orang jatuh ke laut alias man over board (MOB) tersebut diterima hari ini sekitar pukul 09.00 Wib. Peristiwa itu pertama kali dilaporkan oleh perangkat Desa Pasir Putih. Kejadian diduga berlangsung pada dini hari saat aktivitas korban melaut sedang berlangsung. 

"Info awal kami terima dari Riyanto terkait adanya kecelakaan kapal MOB nelayan dari KM Sinar Surya di sekitar perairan Tanjung Merun," kata Afrian Nur Fajar, Selasa (16/12). (u1)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.