TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sekban, kini menjadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan HIV di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Fasilitas kesehatan tingkat pertama ini menerapkan skema Perawatan dan Dukungan Pengobatan (PDP) bagi pasien.  

Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab (PJ) HIV/IMS Puskesmas Sekban, Shefty Dwi Rifkawati, kepada Tribunpapuabarat.com di Fakfak, Rabu (17/12/2025).  

“Kami baru benar-benar menjalankan PDP sejak 2023, meski Puskesmas Sekban sudah resmi aktif sejak 2017,” ujarnya.  

Layanan Deteksi dan Pencegahan

Shefty menjelaskan, status PDP HIV di Puskesmas Sekban menegaskan peran penting fasilitas ini dalam pencegahan, perawatan dasar, dan dukungan pengobatan HIV.  

"Puskesmas Sekban menjadi penyelenggara tes HIV melalui layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT)," ujarnya. 

Baca juga: 747 Kasus HIV Terdeteksi di Fakfak, Samaun Dahlan Tegaskan Komitmen Eliminasi AIDS 2030

Selain itu, dilakukan edukasi pencegahan HIV dan IMS, termasuk konseling pra dan pasca tes.  

Dalam perawatan dasar HIV, kata Shefty, Puskesmas Sekban berperan memantau kondisi umum Orang dengan HIV (ODHIV).  

"Puskesmas Sekban juga menangani pengobatan infeksi oportunistik, memberikan dukungan kepatuhan minum obat, serta menyediakan konseling psikososial dasar," imbuhnya. 

Puskesmas Sekban juga menjadi satelit layanan ARV, sehingga dapat memberikan serta memantau terapi ARV secara rutin bagi pasien positif HIV.  

“Dengan skema PDP, Puskesmas Sekban berfungsi sebagai pintu masuk layanan HIV sekaligus pusat pendampingan bagi ODHIV,” jelas Shefty.  

Ia menjelaskan, bahwa sepanjang tahun 2025, Puskesmas Sekban mendeteksi 13 kasus positif HIV, terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan.  

Shefty menegaskan, dengan penerapan PDP, Puskesmas Sekban bukan hanya pusat layanan HIV, tetapi juga garda terdepan dalam deteksi, perawatan, dan pendampingan pasien di Fakfak.