TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Desa wisata di Banyumas, Jawa Tengah, diminta bersiap menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Desa wisata di Banyumas diharapkan menjadi destinasi alternatif liburan akhir tahun, untuk memperluas pilihan wisata, mengurangi kepadatan di objek wisata utama, sekaligus menggerakkan ekonomi desa berbasis potensi lokal.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengatakan, desa wisata memiliki peluang besar menjadi tujuan favorit wisatawan yang menginginkan suasana berbeda, lebih dekat dengan alam dan kearifan lokal.
Setia juga mendorong desa lain di Banyumas yang punya potensi wisata untuk menjadi desa wisata.
Misalnya, desa yang memiliki potensi keindahan alam, sumber air, maupun daya tarik lain yang bisa dikembangkan menjadi produk wisata.
"Kami mendorong desa yang memang punya potensi, karena kalau membentuk desa wisata tetapi tidak memiliki potensi, ya percuma."
"Potensi itu bisa berupa keindahan alam, sumber air, maupun daya tarik lain," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (17/12/2025).
Baca juga: Dua Kabupaten di Banyumas Raya Borong Anugerah Desa Wisata Terbaik se Jawa Tengah
Setia menambahkan, pengelolaan desa wisata juga melibatkan badan usaha milik desa (BUMDes) agar manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Melalui skema tersebut, desa wisata diharapkan mampu berkembang secara berkelanjutan sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa.
Tak sekadar mendorong, Dinporabudpar Banyumas juga siap memberikan pendampingan dari berbagai aspek pendukung.
Mulai dari fasilitasi perizinan, pelatihan pengelolaan, sosialisasi, hingga bimbingan teknis kepada para pengelola desa wisata.
Langkah tersebut, kata dia, penting agar pengelolaan desa wisata berjalan sesuai aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya untuk wisata berbasis air yang memiliki risiko keselamatan lebih tinggi.
"Untuk wisata air, perizinan harus jelas dan sesuai kewenangan, termasuk dari instansi terkait pengelolaan sungai."
"SOP juga harus diterapkan, baik terkait keamanan, sarana prasarana, maupun kelayakan fungsi infrastruktur," katanya.
Ia menegaskan, aspek keselamatan dan kualitas pelayanan menjadi perhatian utama, terutama pada periode liburan akhir tahun ketika lonjakan kunjungan wisata biasanya terjadi.
Baca juga: Pemkab Banyumas Bangga, Borong Dua Penghargaan dari Kemendikdasmen
Pelayanan yang baik, aman, dan tertib diyakini akan memberikan kesan positif bagi wisatawan dan mendorong kunjungan ulang.
"Dengan kesiapan tersebut, kami berharap desa wisata di Banyumas dapat menjadi pilihan destinasi alternatif bagi masyarakat yang ingin berlibur dengan suasana berbeda," ujar Setia.
Selain itu, keberadaan desa wisata juga diharapkan mampu mendistribusikan arus wisatawan secara lebih merata, sehingga tidak terpusat di lokasi wisata tertentu.
Untuk mendukung kelancaran libur Nataru, Dinporabudpar Banyumas telah menyurati seluruh pengelola objek wisata agar menerapkan SOP secara konsisten.
Pemerintah daerah juga melakukan koordinasi lintas sektor melalui rapat gabungan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
"Koordinasi ini dilakukan agar aktivitas pariwisata di Banyumas selama libur akhir tahun dapat berjalan aman, tertib, dan nyaman, baik bagi wisatawan maupun masyarakat setempat," tutup Setia. (*)